UBAH LAKU; Pak Dewan Delapan Hari Dikarantina

Alfa Edison saat menjalani karantina aktif melakukan olahraga bersama rekan-rekannya yang senasib dan sepenanggungan. Sepekan menginap di ruangan isolasi, tes swab kedua, dia dinyatakan negatif. (ist)

Oleh Damanhuri

Tak dinyana, ia positif Covid-19, telepon dari ketua Satgas Covid itu, membuatnya terpurangah dan panik. Sepanik-paniknya dia, lebih panik sang istri dan keluarganya. Hari seolah-olah gelap. Apalagi ia harus segera diisolasi, dijemput pakai ambulans ke rumah. Sejak meninggalkan anak dan istri, delapan hari kemudian, ia sendiri. Sepi.

Sendiri dalam keadaan positif Covid-19, bukan hal biasa. Begitulah kisah Alfa Edison anggota DPRD Padang Pariaman. Sepekan sepekan setelah ikut tes swab di Dinas Kesehatan Padang Pariaman, ia dinyatakan positif covid-19. Dia tes swab bersama seorang rekan anggota dewan lainnya, Jon Hendri agak terlambat, lantaran sedang banyak dinas luar daerah.

“Sempat tujuh kali panggilan tak terjawab di HP saya, karena sedang tak pegang telepon genggam. Saya lihat, rupanya panggilan dari Jasneli, Ketua Satgas Covid Padang Pariaman,” ujar anggota dewan dua periode dari Partai NasDem ini, Senin (5/10/2020). Setelah ditelepon balik, hasilnya itu tadi, ia positif.

Istri dan keluarganya yang mendengar berita mengejutkan itu langsung panik. Dia pun ikut resah dan gelisah. Sebab, beberapa hari sebelum ini, seorang rekannya anggota dewan, Ramli namanya meninggal dunia setelah dinyatakan positif covid.

Tak berselang lama setelah komunikasi dengan Jasneli, mobil ambulan yang di dalamnya ada Bhabinkamtibmas datang ke rumahnya. Alfa Edison, tak mau naik ambulan itu, lantaran sopirnya datang ke rumah untuk membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman. Akhirnya, Alfa Edison berangkat ke rumah sakit bersama mobilnya sendiri, dan di belakangnya mengiringi sebuah ambulan.

Cerita awal Alfa Edison positif, adalah kegiatannya yang beruntun di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. “Tanggal 11 September saya berangkat dari Batam ke Jakarta menjemput istri dan anak-anak yang sedang di ibu kota,” katanya.

Dia menceritakan, tanggal 13 berangkat dari Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia. Sehari di rumah badan terasa kurang enak. Ada rasa demam. Tanggal 15 September atau dua hari setelah dari Jakarta, langsung tes swab. Usai tes, dia kembali beraktivitas seperti biasa, berusaha melawan demam yang mulai menjangkiti dirinya.

“Sempat datang ke rumah Ketua DPRD Padang Pariaman Arwinsyah, yang kemenakannya sedang pesta nikah kawin. Bahkan, tanggal 19 ada enam pesta baralek yang diikutinya di seantero Padang Pariaman. Maklum, tanggal 20 mulai berlaku Perbup Padang Pariaman yang melarang pesta perkawinan, sehingga sehari sebelum Perbup itu berlaku, tanggal 19 tersebut sampai enam buah pesta baralek yang diikutinya,” ulas Alfa Edison.

Hasil pemeriksaan penyakit dalam yang ada dalam diri Alfa Edison, dinyatakan tidak ada sama sekali, setelah dia tes swab. Pulang dari rumah sakit umum itulah, dia langsung ke lokasi karantina, di Batang Tapakis, sebuah penginapan yang memang disediakan untuk orang positif covid.

Delapan hari delapan malam, politisi NasDem yang lahir tahun 1967 ini menginap di ruangan karantina, tentu banyak hal yang diambilnya jadi pelajaran berharga akan pentingnya menjaga kesehatan. “Kesehatan itu memang mahal. Mari kita ikuti aturan protokol kesehatan, sesuai anjuran pemerintah,” ujarnya.