Tradisi Alek Kapalo Banda Digelar di Jorong Lareh Nan Panjang 

Masyarakat Lareh Nan Panjang saat melakukan tradisi alek kapalo banda. (ist)

 

BATUSANGKAR – Masyarakat di Tampo Jorong Lareh Nan Panjang, Nagari Tapi Selo, Kecamatan Lintau Buo Utara menggelar tradisi alek kapalo banda.

Tradisi tahunan ini sebagai wujud rasa syukur petani atas bermamfaat dan lancarnya saluran irigasi banda Lareh Nan Panjang yang mengairi persawahan, diikuti Bupati Eka Putra dan Ny. Lise Eka Putra, Kadoe Pertanian Yulfiardi dan Kadis PUPR Nofi Hendri, Selasa (1/6).

Menurut Panitia Kegiatan Afrialman serta tokoh masyarakat Desman Efendi, ada 7 kelompok tani yang memanfaatkan air irigasi dari banda Lareh Nan Panjang, dan mengairi puluhan hektar persawahan.

“Alek kapalo banda bagi petani dan masyarakat adalah sebagai wujud syukur kepada Allah, SWT. atas hasil panen yang diperoleh,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, juga sebagai ajang saling bermaaf-maafan antara petani apabila selama musim taman ada terjadi silang sengketa akibat berebut air dan lain sebagainya.

Saluran irigasi Lareh Nan Panjang selama ini mengaliri seluas 90 ha areal persawahan masyarakat.

Sementara, Bupati Eka Putra mengatakan kehadirannya bersama isteri dan ledua Kadis merupakan bentuk dukungan atas kegiatan alek kapalo banda yang telah berlangsung sejak lama turun temurun.

“Kita berharap kegiatan yang sudah berlangsung sejak turun temurun tetap terjaga hingga generasi mendatang. Sebab bisa dikelola menjadi iven di nagari dan punya potensi wisata budaya.

“Selepas pandemi Covid-19, bisa direncanakan kegiatan alek kapalo banda ini lebih menarik lagi, mungkin dengan kolaborasi dengan seni tradisi dan budaya lainnya sehingga ini akan lebih meriah dan menghadirkan pengunjung,” tandas Eka Putra.

Ditambahkannya, pada petani Bupati akan melakukan program unggulan, diantaranya bajak gratis dengan brigade alsintan yang disediakan pemerintah dan nantinya masyarakat menggunakan, ada program kuota asuransi ternak, asuransi pupuk dan asuransi padi. (ydi)