Toronata Tambun : Jurnalis Berpeluang Menjadi Pengusaha

PADANG-Seorang jurnalis sangat berpeluang menjadi seorang pengusaha atau entreprenuer. Selain karena memiliki banyak jaringan, jurnalis juga mempunyai kemampuan yang tak dimiliki profesi lain.

“Apa yang anda miliki tapi saya tidak miliki kemampuan seperti kawan-kawan jurnalis,”kata Toronata Tambun, bertanya pada peserta webinar Fellowship Jurnalis Pendidikan Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (FJP GWPP) Batch IV, Senin (4/4/2022).

Para peserta fellowship menjawabnya beragam satu sama lain.

“Story telling kemampuan yang kawan-kawan jurnalis miliki tapi saya tidak mempunyainya,” jawab Toronata.

Dijelaskannya, seorang jurnalis memiliki kesempatan untuk menjadi entrepreneur. Profesi jurnalis memiliki kemampuan bercerita yang tidak dimiliki oleh semua orang.

“Kesempatan jurnalis menjadi entrepreneur itu terbuka lebar. Sebagai founder, co founder kita perlu orang yang jago story telling, karena tanpa kemampuan story telling nggak bisa cari investor, nggak bisa ngobrol sama customer. Maka keahlian jurnalis itu sangat compatible untuk jadi entrepreneur,”jelasnya.

Story telling, kemampuan seorang jurnalis yang mampu menceritakan berdasarkan situasi dan sebuah kondisi. Story telling memegang peranan 70 persen keberhasilan seorang entepreneur. Selanjutnya langkah sukses menjadi enterprenuer memiliki faktor content dengan nilai 10 persen dan kemampuan menulis nilanya 20 persen.

Dalam webinar itu Toronata membeberkan tiga contoh story telling dengan kisah yang berbeda. Dia pun kembali mengajak peserta untuk menelaah kasus yang dia contohkan agar mampu menggaet investor untuk menciptakan produk pemaparan yang berbentuk story telling.

Menurut Founder and Director Aren Energy Investment Pte. Ltd, itu, untuk menciptakan seorang entrepreneur, mestinya sudah diasah sejak usia lima tahun. Namun di Indonesia tak banyak yang menerapkan ilmu berbisnis harus diajarkan sejak dini.

“Untuk menjadi seorang entreprenuer, harus dari umur 5 tahun, bukan dari universitas. Terlambat itu,” ujarnya.

Seorang entrepreneur kata Toronata, dituntut disiplin seperti halnya menciptakan Tentara Negara Indonesia (TNI), memiliki jiwa korsa dan kuat mental. Menurutnya hal serupa juga perlu dilakukan dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Jadi entrepreneur bukan cuma ngandalin semangat atau sukses story. Tapi disiplin, skill marinir, skill kopassus. Lebih sulit jadi entrepreneur dari pada jadi pegawai,” ucapnya.