Tiga Kali Sabtu ke Depan, Alek Pacu Jawi Digelar di Sawah Darek Galo Gandang

Alek pacu jawi digelar di Sawah Darek Jorong Galo Gandang, Nagari III Koto Kecamatan Rambatan hingga tiga kali Sabtu ke depan.

BATUSANGKAR – Alek pacu jawi digelar di Sawah Darek Jorong Galo Gandang, Nagari III Koto Kecamatan Rambatan hingga tiga kali Sabtu ke depan.

Bupati Eka Putra didampingi Ketua DPRD Ronny Mulyadi Dt. Bungsu, Wali Nagari III Koto Willy Adha dan Ketua Porwi Aresno Dt. Andomo membuka rangkaian kegiatan alek, Sabtu (14/10).

Bupati menyebut bahwa alek pacu jawi telah jadi iven pariwisata yang memiliki rating tertinggi di Sumatera Barat, saat ini telah banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara datang, dan ingin menyaksikan secara langsung bagaimana pelaksanaannya.

“Kami dari pemerintah daerah selalu berikhtiar untuk terus mempromosikan event ini yang didalamnya terkandung nilai-nilai adat dan budaya yang sudah ada sejak dari nenek moyang kita dulu, melalui berbagai media bahkan iklan yang kami pasang di bandara dan stasiun kereta,” ucap Bupati.

Ia mengajak kepada masyarakat agar selalu menjaga dan melestarikan serta menularkan tradisi ini, agar tradisi ini terus ada dan dikenal.

Menurut, Wali Nagari Willy Adha mengatakan bahwa alek pacu jawi merupakan gelaran yang ke dua di Nagari III Koto, karena sebelumnya ditahun 2023 ini juga telah dilaksanakan kegiatan sama di jorong berbeda.

“Ini merupakan tradisi yang sudah ada sejak dari nenek moyang kita dulu, dan saat ini kita perkenalkan pada generasi muda bagaimana tradisi pacu jawi ini sejak dulunya. Harapan kita, ke depan tradisi ini akan tetap ada dan lestari walaupun generasi terus berganti,” katanya.

Sejarah pacu jawi ini diutarakan, Ketua Porwi Aresno Dt. Andomo. Menurutnya, pacu Jlkawi awal dahulunya lahir di daerah Lareh Nan Panjang yang memakai adat Bodi Chaniago dan Koto Piliang.

“Untuk itu hari ini kita harus bersyukur, karena melalui pak Bupati telah terbuka kembali budaya lama kita melalui program satu nagari satu event. Melalui program ini, banyak peninggalan sejarah yang selama ini hilang ditampilkan kembali. Ini perlu menjadi cerminan bagi kita, karena melalui program ini semua adat tradisi lama ditampilkan,” ucapnya. (ydi)

Alek pacu jawi di Sawah Darek Jorong Galo Gandang. (yusnaldi)