Temui Menteri ATR, Genius Umar Bahas RTRW

PARIAMAN – Walikota Pariaman Genius Umar temui Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI, Syofyan A Djalil, di Jakarta, Kamis (19/5).

Kunjungan Walikota Pariaman ini didampingi Asisten I, Yaminurizal, Kepala Bappeda, Fadli, Kadis PUPRP (Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan), Asrizal, Kadis Perkim LH (Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup), Feri Andri dan Kadis Perindagkop (Perindustrian Perdagangan Koperasi) dan UKM, Alyendra, beserta beberapa Eselon III di Pemerintah Kota Pariaman.

Genius mengatakan kedatangannya ke Kementerian ATR/BPN dan bertemu langsung dengan Mentri Syofyan A Jalil yaitu mendiskusikan dua topik. Topik pertama tentang PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) yang memberikan manfaat terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Dengan mendapatkan penjelasan langsung dari Mentri ATR/BPN Syofyan A Jalil , Walikota mengucapkan terimakasih kepada Kementerian ATR/BPN yang telah mengalokasikan anggaran untuk penerbitan sertifikat tanah program PTSL di Kota Pariaman, baik pada tahun lalu maupun ditahun 2022 ini.

“Untuk Tahun lalu kita mendapatkan bantuan dari kementerian ATR/BPN sebanyak 1.000 PTSL, dan sudah selesai 100 persen, serta ditahun 2022 ini, kita mendapatkan bantuan 10.000 PTSL, sehingga nantinya, semua tanah yang ada di Kota Pariaman telah terdata dan mempunyai sertifikat,” terangnya.

Genius Umar juga mengatakan untuk topik Kedua, tentang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Kota Pariaman saat ini sedang merevisi RTRW daerahnya, dimana memerlukan rekomendasi dari pihak Kementrian ATR/BPN, .

“Pemko Pariaman perlu percepatan dalam RTRW, terutama untuk penyusunan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), RIPARDA (Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah) dan peluang investasi kota Pariaman. Dari diskusi dengan Pak Menteri, Alhamdullilah segera titik temu dan solusi ditemukan dan segera akan dibuatkan rekomendasi RTRW Kota Pariaman ini,” tuturnya.

Pada kesempatan ini Genius juga menuturkan bagaimana perubahan luas lahan sawah, dan luas RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang ada di daerahnya, sehingga Pak Menteri memberikan instruksi agar Pemko Pariaman memperhatikan ekosistem sawah, jangan sampai RTRW ini menggangu luas sawah yang ada.

“Kami sepakat dengan Pak Menteri, untuk membangun daerah kita ini, keseimbangan ekosistem lingkungan dan juga pembangunan harus kita perhatikan, disamping pertumbuhan ekonomi pun harus kita perhitungkan,” tuturnya.

Sementara itu, Syofyan A Djalil mengatakan, perubahan RTRW yang ada, jangan sampai menggangu ekosistem sawah di Kota Pariaman, terutama kawasan-kawasan yang mempunyai irigrasi yang lengkap, sehingga nantinya akan menggangu hasil dari produktifitas sawah.

“Boleh-boleh aja kita membangun pabrik, industri atau rumah makan, asalkan tidak mengganggu ekosistem sawah yang ada, karena dengan adanya regulasi tentang lahan sawah ini, pemerintah harus memperhatikan luasan sawah yang ada di daerahnya, agar tidak beralih fungsi,” ungkapnya.

Syofyan A Djalil mengharapkan kepada Walikota Genius Umar, agar dapat mematuhi semua aturan dan regulasi yang ada, tetapi jangan sampai regulasi malah membuat daerah tidak bisa maju dan berkembang, karena pada dasarnya, aturan atau regulasi tersebut, dapat dicarikan solusi dan pemecahanya. (agus)