Tahun 2019, Suami Pelaku Terbanyak Kekerasan di Sumbar

Plt Nurani Perempuan Rahmi Yenti saat berbagi terkait kekerasan yang dialami perempuan sepanjang tahun 2019.(rahmat)

PADANG – Sepanjang tahun 2019, sebanyak 98 korban melapor ke Nurani Perempuan terkait kasus kekerasan berbasis gender.

Hal itu diungkapkan Plt Nurani Perempuan Women’s Crisis Center Rahmi Yenti saat meluncurkan Catatan tahunan (Catahu) di di Aula Pertemuan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kemensos Jalan S. Parman, Padang, Senin (24/2).

“Jumlah kasus yang ditangani sebanyak 105 dengan rincian sebanyak 47 kasus KDRT, 25 kasus perkosaan, 6 kasus pelecehan seksual, 5 kasus KTD, 3 kasus eksploitasi seksual, 2 kasus pernikahan anak, 9 kasus sodomi, 2 kasus traffiking, 2 kasus eksploitasi pekerja anak, 1 kasus panganiayaan, dan 3 kasus non KTP,” katanya.

Maka dari itu, negara wajib memastikan pemulihan dan ruang aman bagi perempuan.

Tak jauh berbeda, konselor korban dan staf data base kasus di Nurani Perempuan Atih Asfahmi mengungkapkan bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan paling banyak dilakukan orang terdekat atau orang yang dikenal.

“Suami menjadi pelaku kekerasan yang paling banyak. Faktanya, ada sebanyak 39 korban yang melaporkan kekerasan dilakukan suami tak hanya itu ada juga 13 korban yang mengalami kekerasan yang pelakunya adalah pacar. Mirisnya lagi, sebanyak 8 korban melaporkan pelaku adalah ayah kandung serta 14 korban pelakunya tetangga,” ungkapnya.(mat)