Syahrul Yasin Limpo : Pengurus Asosiasi APKASI Rata-rata Jadi Gubernur, 2 Dua Jadi Menteri

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

BALI – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan hampir semua pengurus APKASI itu jadi Gubernur bahkan dua diantaranya jadi menteri. Ucapan ini ia sampaikan saat memberikan motivasi kepada seluruh dewan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2021-2026 yang hadir dalam pengukuhan dewan pengurus APKASI dan rakernas APKASI di Nusa Dua Convention Center Bali, Sabtu (19/6) lalu.

“Bupati itu kan jenjang ya, kalian itu on the right track, tinggal jaga aja. Salah satu jaganya adalah jaga pertanianmu. Karena pertanian itu pasti dan pertanian tidak pernah mengingkari janji. Kalau kalian mau sukses, ukurannya pertanian,” ungkap salah satu pendiri APKASI ini.

Lanjut Syahrul Yasin Limpo, besok itu jenjangmu kan terbuka, tinggal kau mau kemana besok, dan tuhan membayar keringat mu, tuhan pasti membayar ketulusanmu, tuhan membayar apa yang kau lakukan.

Kata mantan bupati Gowa ini, jabatan para bupati itu adalah transcendence, menembus langit.

“Tinggal mau apa tidak menembus langit. Harus beranilah menembus awan, dan itu ada ditangan kalian. Saya siap di belakangmu dan saya siap menjagamu,” ucap Syahrul Yasin Limpo yang disambut tepuk tangan para dewan pengurus APKASI.

Mantan Gubernur Sulsel ini juga menyebutkan meski Asosiasi ini baru baru terbentuk, hampir semua pengurus APKASI itu jadi Gubernur bahkan dua diantaranya jadi menteri.

“Tuhan pilih kalian, jangan sia-siakan jabatan itu,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo juga memberikan 3 arahan penting sektor pertanian untuk para bupati dan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Ketiga arahan tersebut meliputi konsolidasi antar pemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian. Tiap daerah diharapkan mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

Arahan pertama, pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur dan tepat sasaran.

“Kalau untuk ukuran seorang pimpinan daerah harus lebih tinggi lagi targetnya, dan bukan hanya menembus pasar nasional, namun juga harus bisa menembus pasar internasional, dan itu pasti bisa,” ujar Syahrul

Arahan kedua, seorang pemimpin daerah harus jeli dan pintar dalam menentukan produk pangan lokal yang memiliki potensi ekspor.

Misalnya kata Syahrul, Indonesia memiliki produk kunyit merah yang saat ini dibutuhkan masyarakat dunia.