Sukses di 2022, Baznas Padang Panjang Kembali Luncurkan Program Z-Mart

Ketua Baznas Padang Panjang Syamsuarni menyerahkan bantuan program ZMart kepada Pj Walikota Sonny Budaya Putra, untuk kemudian diserahkan kepada 15 warga penerima. (Kominfo)

PADANG PANJANG – Sukses di 2022, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Padang Panjang kembali meluncurkan program ZMart, Rabu (25/10) di Kelurahan Pasar Usang. Untuk kali ini, ada 15 warung kecil di berbagai kelurahan yang diberikan bantuan.

Peluncuran program sekaligus penyerahan bantuan dilakukan Penjabat Walikota Sonny Budaya Putra, dengan didampingi Pimpinan Baznas RI H. Nur Chamdani, Wakil Ketua IV Baznas Sumbar H. Nurman Agus, Kakankemenag H. Alizar, serta seluruh pimpinan Baznas Padang Panjang.

Sonny mengapresiasi Baznas atas program bantuan-bantuan yang telah disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan di Padang Panjang. Baik itu bidang usaha, kesehatan, sekolah, UMKM dan lainnya.

“Kami mengapresiasi program Z-Mart ini. Karena dapat membantu masyarakat yang kurang mampu dalam mengelola dan membangun usaha mikronya. Ini sebagai bukti bahwa zakat mampu menjadi instrumen keuangan yang solutif di tengah problematika umat,” ucapnya.

Ke depan Sonny berharap Z-Mart ini akan dapat terus berkembang, sehingga yang dulunya mustahik bisa menjadi muzakki. Para penerima diminta untuk tidak berdiam diri dengan usaha yang ada. Namun terus mencari peluang sehingga omzet bisa dapat terus bertumbuh.

Sementara itu, Nur Chamdani selaku Pimpinan Bidang Sumberdaya Manusia, Keuangan dan Umum Baznas RI mengatakan, bantuan ini penting karena Baznas adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang ditugaskan negara untuk menjadi amil negara. Untuk bisa mengelola seluruh potensi zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan lainnya.

Ketua Baznas Padang Panjang Syamsuarni menyebutkan, bantuan Z-Mart tahun ini diberikan kepada 15 penerima dengan total Rp120 juta. Meliputi bantuan modal, branding berupa pemberian papan merek Z-Mart, pemberian rak, pembuatan seragam, dan pengecatan serta pendamping pencatatan keuangan dan laporan keuangan yang dikumpulkan setiap seminggu sekali.

“Awalnya Z-Mart tahun ini kita alokasikan untuk 16 penerima. Tetapi karena ada kendala teknis, yang berlanjut hanya 15. Bantuan berupa modal sebesar Rp4 juta kemudian dilakukan proses branding papan nama, rak dan pengecatan, serta seragam. Total dana yang didapatkan oleh setiap warung adalah sekitar Rp6 juta per warung,” terangnya.

Untuk kegiatan Z-Mart pada 2023 ini, sebutnya, Baznas mengalokasikan dana pendampingan untuk satu tahun masa kerja. Dengan gaji pendamping sebesar Rp2,5 juta per bulan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syamsuarni mengungkapkan, bantuan Z-Mart ini merupakan yang kedua kalinya disalurkan Baznas. Pada 2022 lalu disalurkan kepada 18 penerima, sumber dananya dari Baznas RI. Dua orang dari 18 penerima pada tahun lalu, kini telah keluar sebagai mustahik. Itu tandanya usaha yang dijalankan menunjukkan hasil yang positif.

“Para peserta saudagar Z-Mart juga melakukan pertemuan rutin dua kali dalam satu bulan. Dalam kesempatan itu mereka mengumpulkan tabungan, melaporkan catatan penjualan, saling berbagi informasi, bahkan sudah bisa berinfak. Rata-rata infak yang dikumpulkan setiap pertemuan adalah sekitar Rp150 ribu sampai Rp200 ribu,” lanjutnya.

Ditambahkannya, selain Z-Mart, Baznas juga melakukan pemberdayaan dengan membentuk 11 Z-Auto, yaitu bengkel yang diberdayakan. Untuk proses Z-Auto ini, masing-masing bengkel dibantu sekitar Rp11 juta. Terdiri dari bantuan modal dan branding serta pendampingan yang sudah berlangsung selama tiga bulan.

“Program Z-Auto ini bersumber dari dana pemberdayaan Baznas Sumatera Barat dengan nilai sebesar Rp154 juta. Sebagai tambahan, keberadaan papan nama Z-Mart juga telah menjadi berkah perkembangan usaha seorang pemilik. Di mana, para sales barang kelontong sudah menitipkan barangnya di Z-Mart sehingga modal jadi lebih murah,” tuturnya. (Jas)