Shalat Id di Lapangan Merdeka Pariaman, Dialaihkan ke Masjid

PARIAMAN – Lapangan Merdeka batal dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Fitri tahun 2022 M/ 1443 H oleh PHBI bersama Pemka Pariaman. Pasalnya, sejak waktu Subuh hujan turun dengan lebatnya dibarengi “badai”. Akhirnya pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Fitri haeus dialihkan ke masjid terdekat, Senin (2/5).

Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, pihak penyelenggara Shalat Hari Raya Idul Fitri telah mengantisipasi, apabila hari hujan, pelaksanaan Shalat dialihkan ke Mesjid terdekat. “Kita sudah menyiapkan selama 2 bulan penuh ini untuk Revitalisasi Lapangan Merdeka, agar bisa sebagai tempat pelaksanaan sholat Idul Fitri , merevitalisasikan fungsi historisnya sebagai sarana pertemuan warga, sarana olahraga dan alun-alun Kota Pariaman, tetapi karena cuaca yang tidak memungkinkan, akhirnya Sholat Idul Fitri 1443 Hijriyah kita adakan di Mesjid Tapi Air ini,” ucap Walikota Pariaman.

Ia menambahkan, Revitalisasi Lapangan Merdeka ini dilaksanakan dengan pola gotong royong, baik jajaran pemerintah Kota Pariaman, dari ASN dan Non ASN bahkan masyarakat ikut bersama-sama bergotong royong demi suksesnya revitalisasi Lapangan Merdeka, kembali ke fungsinya semula.

“Semangat gotong royong di Kota Pariaman sangat kuat, dimana semua ini merupakan warisan dari mendiang Bapak Bupati Anas Malik. Melalui gotong royong, kita telah membuka 15 (lima belas) ruas jalan baru non budgeter di tengah keterbatasan anggaran, bahkan tanpa ganti rugi. Insya Allah, jalan-jalan baru yang dibuka oleh masyarakat bersama Pemerintah Daerah tersebut, akan kita tingkatkan dengan pengaspalan, baik melalui anggaran provinsi maupun anggaran pusat,” tukasnya.

Genius juga menuturkan tentang program kerja dan keberhasilan yang telah diraih oleh Kota Pariaman dihadapan jemaah Sholat Ied yang memadati Mesjid Darul Ma’arif ini, dimana Pemko Pariaman sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan baik fisik maupun non fisik.

“Untuk Pembangunan fisik yang telah kita laksanakan diantaranya Pembangunan Pasar Rakyat Pariaman yang merupakan bantuan dari Bapak Presiden dan diresmikan oleh Wakil Presiden, pada tanggal 6 April 2021 lalu. Kita juga membangun kawasan wisata dan kawasan waterfront city Talao Pauh, Pendestrian Batang Piaman, Bendungan Talang Kuning dan pembangunan lainya,” terangnya.

Lebih lanjut Genius juga mengatakan Pembangunan fisik lainya seperti Revitalisasi GOR Rawang, Revitalisasi Gedung Nasional di Kelurahan Jawi-Jawi I, dan menyusul nantinya pembangunan Pasar Basah dan jembatan skybridge yang menghubungkannya dengan Pasar Pariaman.

“Kita juga membangunan sektor kelautan untuk menunjang sektor pariwisata, mulai pembangunan Dermaga Apung Pulau Ujuang dan Penanggulangan Abrasi Pulau Angso Duo, Pembangunan Pusat Kuliner Talao Pauh, pembangunan sektor pertanian terpadu dan lain sebagainya. Mudah-mudahan proposal yang telah kita ajukan ke Pemerintah Pusat dalam waktu dekat dapat direalisasikan oleh Kementerian/ Lembaga terkait, karena keterbatasan anggaran daerah yang kita punya,” ucapnya.

Diungkapkannya bahwa Pembangunan non fisik juga kita selaraskan. Di bidang pendidikan, kita memiliki Program Pendidikan Gratis dari SD, SMP dan SMA/SMK. Khusus untuk SMA/SMK yang saat ini merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi, kita tetap memberikan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Pemprov Sumbar.

“Ada juga Program Satu Keluarga Satu Sarjana (Sagasaja) bagi anak yang tidak mampu. Kita telah menguliahkan hampir 182 orang pada perguruan tinggi vokasi yang telah bekerjasama. Bahkan generasi pertamanya sudah 19 orang yang wisuda Tahun 2022 ini,” tuturnya.

Di sektor kesehatan, Pemerintah Kota Pariaman telah mengasuransikan seluruh masyarakat miskin, dan ini terbukti dengan tercapainya Universal Health Coverage (UHC) yakni mencapai 99,48 persen dari penduduk Kota Pariaman yang telah diasuransikan melalui BPJS.

“Untuk sektor keagamaan, ada Program Pengembangan Pendidikan Non Formal, mulai dari MDA/MDW/MDU dan Read Al Qur’an Center. Melalui program ini kita targetkan semua siswa dapat membaca Al quran dengan baik. Hingga saat ini, masing-masing Desa/Kelurahan telah memiliki MDA/MDW dan MDU, dan di Kecamatan, telah memiliki minimal 1 (satu) Read Al Qur’an Center,” jelasnya.