Sepanjang 2019, 746 Kali Bencana Melanda Sumbar

Nagari Pakan Rabaa Timur pascagalodo, kerugian mencapai Rp5,5 miliar. (hendrivon)

PADANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mencatat rentang 2019 terjadi 746 berbagai bencana yang melanda 16 kabupaten dan kota. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan kejadian bencana di 2018 lalu yang mencapai angka lebih dari satu ribu kejadian.

Kalaksa BPBD Provinsi Sumbar, Erman Rahman, Jumat (27/12) mengatakan, jumlah kejadian bencana sebanyak 746 itu terhitung hingga 1 Januari 2019 – 26 Desember 2019. Bencana yang terjadi ini terjadi di 16 kabupaten dan kota dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat. Beruntung korban jiwa yang meninggal akibat bencana di tahun 2019 ini hanya sedikit, yakni 10 orang.

Erman menjelaskan 746 bencana itu juga telah mengakibatkan sejumlah infrastruktur rusak, pertanian mengalami puso, dan dampak kerugian lainnya. Tercatat dari total 746 kejadian itu, ada terjadi 2 kali badai, 4 abrasi pantai, 13 terjadi kekeringan, 2 orang dilaporan hilang, 5 kali terjadi luapan air, pergeseran tanah 2 kali.

Lalu untuk tanah longsor ada terjadi 93 kalu, pohon tumbang disejumlah daerah ada 293, banjir 154, banjir bandang 13, gempa bumi merusak 12, jembatan runtuh 8, kabut asap 6, kebakaran hutan dan lahan 99 kali, orang tenggelaman ada dilaporkan 3 orang, dan bencana puting beliung terjadi 36 kali.

“Kita melihat dengan adanya penurunan jumlah bencana serta kabar baiknya hanya sedikit korban jiwa yang meninggal, menunjukan bukti bahwa mitigasi yang dilakukan oleh BPBD selama ini terbilang berhasil. Soal bencana memang datang atas pengaruh cuaca, tapi kalau masyarakat kita siap, insya allah korban jiwa bisa diantasipasi,” katanya, Jumat (27/12).

Dampak lainnya, selain adanya 10 korban jiwa yang meninggal dunia, juga ada 78 orang yang mengalami luka-luka dan 3.026 harus mengungsi.

Tidak hanya itu, akibat bencana banjir dan longsor disejumlah daerah di Sumatera Barat ini juga membuat 703 rumah warga rusak, 3.618 rumah terendam banjir, 25 tempat ibadah, 22 sekolah, 751 kios, 96 kebun, 19 titik irigasi, 12 kolam ikan, 2 perkantoran, dan dua jalan ambalas akibat bencana tersebut.

“Akibat bencana itu, kerugian yang ditaksir mencapai Rp166.280.356.156,” ujarnya. (yuke/yose)