Padang  

Sejak Kemarin Hingga Kini, Sudah 14 Kali Gempa Guncang Padang

 

PADANG – Dalam dua hari ini, sejak Kamis sore (26/7) hingga Jumat (27/7/2018) pukul 8:16:19 WIB telah terjadi 14 kali gempa. Pusat gempa berada di sekitar titik gempa pertama Tenggara Kepulaan Mentawai Sumatera Barat.

Data yang dirilis BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, pada Kamis (26/7) masyarakat Padang diguncang gempa bumi tepatnya pukul 17.34.57 WIB. Dari hasi lanalisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang diperoleh parameter gempa dengankekuatan 4.2 SR. Pusat gempa bumi ini berada di laut pada koordinat 1.72 Lintang Selatan dan 99.78 BujurTimur, sekitar 78 kilometer Tenggara Kep. Mentawai-Sumbar, pada kedalaman hiposenter 10 km.

Berdasarkan informasi dari masyarakat gempa tersebut dirasakan di Padang dan Padang Pariaman sekitarnya.

Pada malam harinya gempa Mentawai terjadi lagi pada pukul 22:10:00 WIB dengan kekuatan 4.4 SR dan langsung disusul gempa yang lebih kuat pada pukul 22:12:48 WIB.

Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang diperoleh parameter gempa bumi dengan kekuatan 4.9 SR. Pusat gempa bumi ini berada di laut pada koordinat 1.68 Lintang Selatan dan 99.78 Bujur Timur, sekitar 99 kilometer Tenggara Kep. Mentawai-Sumbar, pada kedalaman hiposenter 10 km.

“Gempa bumi yang inilah yang cukup kuat dirasakan oleh masyarakat. Berdasarkan laporan dari masyarakat goncangan tersebut dirasakan di Kota Padang Panjang , Pariaman dan Padang dan Mentawai,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi StasiunGeofisika Padang Panjang, Ma’muri.

Dijelaskannya, gempa Mentawai ini disebabkan zona sub duksi dangkal atau yang disebut sebagai ”Megathurst Subduction Sumatera ”. Dimana jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia di Indonesia memanjang dari pantai Barat Sumatera sampai keselatan Nusa Tenggara. Pada sistem subduksi Sumatera dicirikan dengan menghasilkan rangkaian busur pulau depan (forearch islands) yang non vulkanik (Pulau Simeulue, Nias, Banyak, Batu, Siberut hingga Pulau Enggano). Lempeng India-Australia menghujam ke bawah lempeng Benua Eurasia dengan kecepatan ±50-60 mm/tahun.

Stasiun Geofisika Padang Panjang akan terus memonitor terkait perkembangan gempa bumi Mentawai. Sumatera Barat merupakan daerah yang berpotensi terjadinya gempa bumi, yang disebabkan oleg tiga sumber utama yaitu Zona subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia, Sesar Mentawai dan Sesar Sumatera.

“Untuk itu kami imbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada,” katanya.

Berikut catatan data hasil pengamatan Stasiun Geofisika Padang Panjang.

(yuke)