Sehari, Dua PDP Warga Kabupaten Solok Dimakamkan dengan SOP Covid-19

Pemakaman PDD asal Minggu (26/4) di Gantung Ciri, Kecamatan Kubnng, kabupaten Solok. (ist)

AROSUKA – Sehari, dua warga Kabupaten Solok yang menjadi PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dimakamkan dengan SOP Covid-19. Keduanya dimakamkan Minggu (26/4) di lokasi yang berbeda.

Satu pasien asal Talang Babungo, Kecamatan Hilran Gumanti, AM (59) dimakamkan di pemakaman khsusus pasien Covid-19 di dekat Taman Makam Pahlawan, Arosuka.

“Ambrizul menjadi PDP pertama yang dimakamkan di pemakaman khusus ini,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penangangan Covid-19 Kab. Solok Syofiar Syam, Minggu (26/4) di Arosuka.

Sebelumnya, jelas Syofiar Syam, pasien memiliki gejala batuk dan stroke. Kemudian pasien dirawat di ruang isolasi RSUD M. Natsir Solok, sejak Kamis (23/4). Pasien meninggal dunia Sabtu (25/4) sekitar pukul 23.01 WIB dan dikebumikan Minggu (26/4) di Arosuka.

“Hasil swab belum keluar, kemungkinan baru Senin (27/4) besok hasilnya keluar,” jelas Syofiar Syam.

Karena statusnya PDP, jelas Syofiar Syam, maka pemulasaran dan penyelenggaraan pemakamannya dilakukan sesuai protokol Covid-19. Untuk lokasi keluarga sudah menyetujui untuk dimakamkan di pemakaman yang disediakan oleh Pemkab Solok disamping Taman Makam Pahlawan Arosuka.

Satu lagi PDP asal Gantung Ciri, Kecamatan Kubung juga dengan protokoler Covid-19. Ia meninggal di rumahnya, Minggu (26/4) sekitar pukul 05.30 WIB.

“PDP asal Gantung Ciri menjalani isolasi mandiri, setelah pulang dari rumah sakit,” ujar Syofiar.

Sebelumnya GU (64), dibawa oleh keluarga ke RSU M. Natsir Sabtu (25/4) siang. Saat dibawa ke rumah sakit, pasien menyampaikan keluhan sakit jantung. Kemudian rumah sakit melakukan rontgen yang hasilnya menggambarkan Bronkitis Peneumoni, maka pihak rumah sakit menyatakan Gusri sebagai PDP dan langsung diambil spesimen untuk swab test.

“Tenaga medis merekomendasikan untuk menginsolasi pasien, tetapi ia memilih melakukan isolasi mandiri di rumah,” jelas Syofiar Syam.

Sekitar pukul 17.30 WIB Sabtu (25/4) pasien meninggalkan rumah sakit untuk menjalankan isolasi mandiri. Namun kurang dari 24 jam, Gusri Undun sudah meninggalkan dunia. Karena tercatat sebagai PDP, pemakamannya menggunakan SOP Covid-19.

“Sebelumnya pasien ini pernah kontak dengan keluarga yang baru pulang dari Pekanbaru,” jelas Syofiar ‘Adek’Syam. (waitlem)