Randang Payakumbuh Rancah Hamburg

 

Payakumbuh – Kota Payakumbuh menjelma menjadi daerah penghasil rendang di Sumatera Barat. Dimana daerah itu telah mematenkan diri dengan sebutan kota randang. Bahkan disana juga telah ada Sentra IKM Rendang. Produk rendang yang dihasilkan, bahkan sudah merancah sampai ke luar negeri alias sudah go internasional.

Bahkan yang terbaru, daerah itu telah melepas pengiriman satu ton bumbu rendang yang telah diproduksi di Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh untuk diekspor ke Hamburg, Jerman. Lebih dari 16.000 pouch bumbu rendang ukuran 50 gram dengan rasa pedas dan tidak pedas itu, diberangkatkan dari Sentra IKM Rendang, yang terletak di Padang Kaduduak, Payakumbuh Utara.

Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz, kepada Singgalang, Rabu (10/8), mengatakan, secara institusi ini adalah ekspor perdana dengan menggunakan semua legalitas izin ekspor. Dan ini juga pertama kali dilakukan di Sumbar untuk produk rendang. “Alhamdulillah, kerja keras kita selama ini membuahkan hasil. Buktinya rendang kita secara resmi dieskpor ke Jerman. Dimana sebanyak satu ton bumbu rendang yang diproduksi di Sentra IKM Rendang Kota Payakumbuh telah berangkat ke Hamburg, Jerman,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu muara dari branding City of Randang adalah kejadian luar biasa yang terjadi ini. Pemerintah daerah berkewajiban memfasilitasi tumbuh kembang IKM dengan pilihan sarana dan prasarana yang tepat, serta perlu pemikiran yang matang.

“Kemudian dilakukan pengawasan dan capaian yang terarah dan terukur. Banyak yang gagal karena tidak diawasi dan tidak jelas targetnya. Yang jelas, pondasi untuk mengembangkan usaha IKM sudah dibuat. Tinggal bagaimana kedepan menjamin keberlanjutan usaha mereka. Perlu diingat, rendang adalah produknya dan marandang adalah prosesnya. Ingat rendang, ingat Payakumbuh. Dengan ekspor rendang ini semakin menguatkan keterlibatan Kota Payakumbuh dalam menyukseskan program Spice Up The World bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Sementara itu, pemilik Randang Mutiara Fibrianti Takarina, yang juga Ketua Koperasi Pemasaran Anak Nagari Minangkabau (Kopas Anam), yang dihubungi terpisah, mengatakan, proses masak bumbu rendang sebanyak satu ton untuk diekspor ini, dilakukan selama tujuh hari di Sentra IKM Rendang.

“Kopas Anam berkolaborasi dengan Koperasi Sentra Rendang Payo selama prosesnya. Alhamdulillah setelah melalui quality checking, dan sudah selesai dipacking, akhirnya rendang kita bisa dilepas ke Jerman. Dimana kontrak kita dengan Toko Indonesia di Jerman selama 10 tahun. Kedepan kita akan memenuhi permintaan 1,5 ton bumbu rendang perbulan,” ucapnya.

Sedangkan Ketua Koperasi Sentra Rendang Payo Ira Zahar, menyampaikan, dirinya berbahagia dengan produk rendang dari The City of Randang secara resmi bisa dijual ke luar negeri. “Manfaat adanya ekspor adalah koperasi jadi berproduksi, produk kita bisa dikenal luar negeri. Sentra IKM kita bisa terus termanfaatkan. Harapan kita, semoga sentra IKM terus berkembang dan berkiprah di mancanegara,” pungasnya. 207