PWNU Sumbar Ikuti Konbes Virtual, Kiai NU Harus Ambil peran Cegah Pencebaran Covid-19

KONBES NU: Pengurus PWNU Sumbar usai mengikuti Konbes NU secara virtual, kemarin (23/9) yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.(ist)

PADANG – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumbar mengikuti Konferensi Besar (Konbes) secara virtual, Rabu (23/9) yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Dalam Konbes itu, Wapres menekankan pada beberapa hal prioritas, seperti menjaga keselamatan jiwa masyarakat di tengah pandemi Covid-19, dan mengapresiasi keputusan PBNU untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, yang seharusnya diselenggarakan pada 22 Oktober 2020 menjadi 21 Oktober 2021.

Menyikapi itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumbar Prof. Ganefri menyampaikan untuk di Sumbar edukasi pada masyarakat terkait hidup sehat di tengah pandemi covid-19 telah dilakukan sejak awal pandemic ini. Bahkan kiai NU di berbagai kesempatan juga memberikan edukasi pada masyarakat.

”Sejak awal, kita mengedukasi masyarakat agar pola hidup sehat. Saat menyampaikan ceramah dan khotbah, kiai NU terus menyampaikan pesan untuk menjaga kesehatan. Bahkan menyampaikan agar menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan,” katanya.

Ganefri menekankan sesuai dengan arahan Wapres, peran kiai di NU, harus mengambil peran dalam mencegah pencebaran Covid-19 ini. Terutama di nagari-nagari yang ada di Sumbar.

”Kami melihat kesadaran masyarakat di daerah (nagari,red) masih kurang. Untuk itu kita akan terus mengedukasi masyarakat,” katanya.

Selain itu, Ganefri juga menyebutkan penundaan pelaksanaan Muktamar ke-34 NU adalah keputusan yang tepat. Apalagi sikap dan pertimbangan PBNU yang berlandaskan pada tujuan dasar syariah Islam maqosidus syari’ah. Muktamar ke-34 NU sedianya akan diselenggarakan pada 22 Oktober 2020 diundur menjadi 21 Oktober 2021.

Rais Syuriyah PWNU Sumbar Hendri menyebutkan edukasi yang diberikan juga dengan melakukan aksi nyata dengan menggerakkan masyarakat dalam menggunakan masker.

“Gerakan menggunakan masker ini terus kita lakukan pada masyarakat Sumbar,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin saat membuka Konbes NU secara virtual berpesan bahwa keselamatan jiwa masyarakat harus menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19, meskipun keberlangsungan hidup tersebut sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi. Kesehatan masyarakat dan keberlangsungan ekonomi harus berjalan seimbang ibarat gas dan rem pada sebuah mobil.

”Bahkan, umpamanya diambil skala prioritas yang mana harus didahulukan jika dalam keadaan darurat? Jawabannya jelas dan tegas, dahulukan untuk menyelamatkan jiwa,” kata Ma’ruf Amin.

Perlindungan terhadap keberlangsungan hidup manusia harus menjadi hal utama yang diberikan oleh pemimpin di masa pandemi saat ini. Ma’ruf Amin mengapresiasi keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU.

”Atas dasar kemanusiaan, maka keputusan untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama adalah keputusan yang tepat,” katanya.

Pada konbes NU kali ini, dari PWNU Sumbar juga diikuti Katib, Joben, Sekretrais PWNU Sumbar S. Suleman Tanjung, dan ulama Asasriwarni. (benk)