Puasa Ramadhan Pertama dan Perang Pertama Rasulullah

Ilustrasi. (*)

Rasulullah dan pengikutnya dari Mekah disebut Muhajirin (orang pindah ) dan Anshar (Penolong). Muhajirin dari Mekah dan Anshar penduduk Madinah. Selama 13 Tahun Nabi Salalallahuwa’alaihiwassalam dan pengikutnya di intimidasi, diprovokasi, dianiaya dan ada yang dibunuh, kemudian menyingkir ke Madinah masih dikejar dan diperangi juga.

Di sisi Quraisy Mekah, alasan menyerang ke Madinah karena seringnya kafilah dagang Mekah pergi atau pulang dari perdagangan ke Suriah di cegat di dekat Madinah oleh kaum Muhajirin. Pencegahan dan perampasan harta kaum Quraisy Mekah ini dibolehkan oleh Nabi Salalallahuwa’alaihiwassalam, karena ketika meninggalkan Mekah kaum Anshar banyak sekali meninggalkan harta kekayaan yang kemudian dijarah.

Badar terletak 113 kilometer sebelah selatan Madinah menuju Makkah. Di Badar kafilah kafilah dagang dari Mekah mampir melepas penat setelah berhari haru perjalanan. Disini para kafilah sering mengikuti pesta pesta makan minum, minum khamar dan menyaksikan penari penari. Di Badar ini Abu Jahal mengatur siasat untuk menyerang Nabi Muhammad.

Kaum Muslim yang sudah mengetahui kehadiran seribu lebih Kafir Quraisy Mekah segera berangkat menuju Badr. Sebannyak qKemah kaum muslimin didirikan dekat yang ada mata air terdekat, sementara sumur sumur lain yang mungkin akan dimanfaatkan oleh kafir Qiraisy ditimbun dengan pasir.
Hari Jumat tangga 17 Ramadan pasukan sudah berhadap hadapan. Sebelum perang basosoh, tiga jagoan dari kedua belah pihak saling berhadapan. Di pihak kaum muslimin maju paman Hamzah, adik sepupu beliau Ali bin Abi Thalib dan Ubaidah bin Harits. Tiga lawan dari pihak Quraisy yakni Syaiba, Walid dan Utba dalam waktu cepat tewas ditebas jagoan muslimin.