PSN di Air Bangis, Pengamat: Momentum untuk‎ Meningkatkan Investasi di Sumbar

Masyarakat Kelurahan Pigogah Pati Bubur, Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasbar, berujung digelarnya aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumbar, Senin (31/7).ist

PADANG – Pengamat ekonomi menilai proyek strategis nasional (PSN) yang rencananya bakal dibangun di Air Bangis, Pasaman Barat, merupakan momentum untuk‎ meningkatkan investasi di Sumbar.

Hal itu dikatakan, ‎Dosen dan Peneliti Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas, Fajri Muharja.

“Kurun waktu sepuluh tahun terakhir, iklim investasi di Sumbar menurun. Sehingga Gubernur Sumbar, Mahyel‎di melihat rencana PSN di Air Bangis positif, supaya ada peningkatan investasi,” kata Fajri kepada wartawan, Senin (14/8).

Fajri mengatakan, gubernur melihat PSN di Air Bangis sebagai momentum meningkatkan investasi. Tapi, masalah investasi di Sumbar tidak sesederhana di daerah lain.

Investasi di Sumbar selama ini tidak lancar, karena ada persoalan-persoalan yang sifatnya teknis. Seperti komunikasi dengan masyarakat setempat. Sebelum Air Bangis, contoh sulitnya investasi di Sumbar adalah mengenai pembangunan jalan tol yang terbentur masalah pembebasan lahan milik masyarakat.

“Sekarang di Air Bangis juga mengalami kendala yang sama dimana sebagian masyarakat keberatan dengan hadirnya PSN karena khawatir terusir di tempatnya. Harusnya pemerintah daerah lebih dulu menyelesaikan persoalan di tingkat masyarakat sebelum mengirim proposal ke pemerintah pusat,” ujar Fajri.

Dikatakan, ketika sudah disetujui pusat, tidak ada lagi kendala untuk menjalankan pembangunan PSN tersebut. Secara umum, bila PSN di Air Bangis ini nanti terealisasi, akan berdampak positif terhadap masyarakat Sumbar.

Karena akan dibangun sebuah kawasan industri dengan skala besar dan akan membuka lowong pekerjaan yang luas bagi masyarakat Sumbar.

“Kalau nanti akan berdampak positif itu benar. Akan membuka lapangan pekerjaan itu benar. Tapi pemerintah harus selesaikan masalah teknis terlebih dahulu dengan masyarakat,” katanya.

Dia juga mengkritik lambatnya pemerintah pusat merealisasikan PSN secara keseluruhan di Indonesiam. Sejak 2017 pemerintah menganggarkan Rp5,7 ribu triliun untuk pembangunan PSN di seluruh Indonesia. Tapi, yang terealisasi baru setengahnya dimana baru ada 18 PSN.

“Ini salah pemerintah pusat juga yang komunikasinya dengan pemerintah daerah tidak bagus. Sehingga berdampak ke banyak hal,” ujarnya.

Sementara itu, Ekonom Universitas Negeri Padang, Doni Satri menilai PSN yang rencananya akan dibangun di Air Bangis, terlalu bagus bila berhasil diwujudkan.