Program TPAKD Tanah Datar Diapresiasi OJK Sumbar

TPAKD Tanah Datar dalam Rakor bersama OJK Sumbar. (ist)

BATUSANGKAR – Program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Tanah Datar mendapat apresiasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbar.

Demikian diutarakan Staf Ahli Bupati Bidang Ekobang Nusyirwan dalam Rakor pembahasan program kerja TPAKD secara virtual di gedung Indo Jolito, Selasa (31/08).

Rakor diikuti Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal dan Edukasi Konsumen Irawati dan Kasubbag Edukasi dan Perlindungan Konsumen Meidia Venny serta dari Kabid Kebijakan Perekonomian dan Kasubag Analisis Ekonomi Mikro.

“TPAKD Tanah Datar di bawah arahan kepala daerah sudah menyampaikan program kerja 2021 pada OJK, dan memberikan apresiasi, karena program yang disampaikan konkrit dan sudah sesuai yang diamanatkan TPAKD, sehingga hari ini progam kerja dibahas secara khusus untuk mempertajam dan memperdalamnya,” ucap Nusyirwan bersama unsur TPAKD, yakni Kadis Pertanian Yulfiardi, Kadis Koperindag Darfizal, Kepala Bagian Perekonomian Masni Yuletri dan Kepala Bank Nagari Cabang Batusangkar Fauzan.

Katanya, untuk program kerja meliputi aspek penguatan kapasitas anggota TPAKD, optimalisasi produk dan layanan keuangan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan dan monitoring dan evaluasi program kerja.

Nusyirwan juga berharap agar OJK dan Pemprov memberi penguatan terhadap program strategis.untuk membantu masyarakat khususnya akses permodalan dan asuransi bagi petani dan peternak.

Menurut Sekretaris TPAKD Masni Yuletri, program dengan target kerja yang terukur, seperti program kerja pemberantasan rentenir sudah direncanakan untuk dianggarkan subsidi bunga pinjaman pada APBD perubahan 2021 dan dilanjutkan pada APBD 2022 sehingga bisa meringankan beban UMKM untuk akses permodalan, mendapatkan modal yang cepat, mudah dan murah.

Katanya, dengan bekerjasama perbankan akan membantu UMKM dengan subsidi bunga dan perbankan menyalurkan dana kreditnya.

“Sasaran pemberian kredit, yaitu UMKM yang membutuhkan modal kewat margin lebih rendah dari margin biasanya dibayarkan pada perbankan, termasuk juga ada untuk petani dan peternak sudah dilaksanakan program asuransi sehingga petani dan peternak akan terbantu ketika gagal panen atau ternaknya mati,” jelas Masni. (ydi)