Pontren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang Semakin Diminati

 

PADANG PANJANG – Menjelang penutupan pendaftaran santri baru gelombang kedua tahun pelajaran 2023/2024, Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah, Padang Panjang, Sumatera Barat semakin banyak peminat. Hal ini terbukti dari jumlah kehadiran pendaftar meningkat signifikan.

Ketua panitia Penerimaan Santri Baru (PSB) Rezki mengatakan, pada PSB 2023 jumlah santri yang diterima naik dari tahun 2022. Dari 4 jalur yang ditawarkan kepada calon santri, sebagian besar calon santri mengikuti tes jalur prestasi.

Menurut Rezki, meningkatnya jumlah santri yang mendaftar adalah bukti sistem pendidikan di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.

“Indikatornya jelas. Selain bertaburnya prestasi di bidang akademik dan non akademik, juga output lulusan kita yang saat ini sudah tersebar di beberapa kampus bergengsi baik dalam maupun luar negeri,” ungkapnya, Selasa (6/6).

Dijelaskannya juga bahwa berdasarkan hasil pengumuman resmi di laman SNBP Kemdikbudristek RI dan laman SPAN PTKIN Kemenag RI untuk lulusan tahun 2022 ini, santri Kauman Muhammadiyah yang lulus mencapai 70% tersebar di perguruan tinggi favorit.

“Lulusan tahun ini sangat menakjubkan. Santri kita diterima di perguruan tinggi bergengsi. Bahkan satu diantaranya diterima di Universitas Indonesia. Hal ini tentu menjadi tolok ukur juga bagi masyarakat melihat kemajuan serta perkembangan lulusan kita,” katanya.

Mudir Pontren Kauman DR. Derliana melihat naiknya peminat pendaftar santri baru adalah bukti kepercayaan publik kepada pendidikan Pondok Pesantren tersebut. Hal itu tak lepas dari upaya peningkatan mutu pendidikan yang mengkolaborasikan antara sains dan ilmu agama.

Sistem pendidikan Pondok Pesantren Kauman adalah dengan mengkolaborasikan sains yang memfokuskan diri pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan ilmu-ilmu keagamaan yang kuat dan mendalam serta melatih keterampilan santri yang berorientasi kepada nilai-nilai ekonomis.

“Naiknya kepercayaan publik, merupakan buah dari upaya peningkatan mutu dan kualitas Pendidikan Pondok Pesantren agar mampu bersaing dengan sekolah/madrasah umum dan negeri. Tentu hal ini tidak terlepas dari program pendidikan yang dilakukan di pondok pesantren kita,” ucapnya.

Dijelaskannya bahwa sistem pendidikan yang selalu dicanangkan di Pondok Pesantren ini selalu mengedepankan pola asah dan asuh. Pembinaan yang dilakukan di pondok pesantren ini menjurus kepada pengembangan potensi santri. Bagi pondok pesantren Kauman semua anak memiliki bakat dan minat yang berbeda, sehingga tuntutan disini tidak sama.

Doktor UIN Imam Bonjol ini juga mengatakan bahwa sistem penerapan ungkit dan angkat potensi ini sudah lama diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren Kauman. Semenjak dirinya pulang dari Finlandia tahun 2017, telah menerapkan konsep belajar menyenangkan. Mengasah potensi sesuai bakat dan minat serta tak kalah penting mengajar dengan penuh kasih sayang.

Ia juga menambahkan bahwa ketika mendapatkan kesempatan belajar ke Jepang tahun 2019, Derliana langsung menerapkan pola pembinaan karakter yang kuat dengan memperhatikan nilai-nilai baik. Menerapkan keteraturan dan kedisiplinan adalah bahagian yang seharusnya menjadi habbit bagi semua warga pondok.

Sementara menurut Desmita, salah satu wali santri yang mengantarkan anak ketiganya mendaftar mengatakan bahwa alasan ia memilih Pondok Pesantren Kauman adalah sistem pendidikan dan kenyamanan yang ia lihat selama ini melalui anak pertama dan keduanya yang saat ini sedang mondok di Pondok Pesantren Kauman. Dua anaknya sebelumnya sudah menempuh pendidikan di sini, dan kami merasakan puas. (jas)