PMK Terkendali dan Ternak Sudah Terdata di Payakumbuh

Payakumbuh – Wabah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, yang menyebar beberapa waktu lalu serta sempat membuat heboh masyarakat, saat ini di Kota Payakumbuh mulai terkendali. Dimana Pemerintah Kota Payakumbuh berkomitmen menekan penyebaran kasus PMK pada hewan ternak itu dengan sangat serius. Kendati sudah bisa dikendalikan, penyakit ini diprediksi belum akan hilang hingga beberapa waktu kedepan.

Walikota Payakumbuh Rida Ananda, kepada Singgalang, Minggu (12/2), mengatakan, pengendalian PMK hingga akhir tahun 2022 lalu di Kota Payakumbuh menunjukkan hasil positif. Dimana dalam upaya pengendalian itu, vaksinasi terus dilakukan. Sedangkan untuk tahun 2023 ini, vaksinasi PMK akan terus dilanjutkan. “Vaksinasi itu menyasar hewan rentan yang belum divaksin atau sebagai vaksinasi lanjutan untuk membentuk kekebalan kelompok,” ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya vaksinasi yang berkelanjutan ini diharapkan laju virus semakin dapat dikendalikan. Selain itu, sebagai langkah serius dari Pemko Payakumbuh juga telah meluncurkan Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK Tahun 2023 di Kelompok Tani Kociak, Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Kecamatan Payakumbuh Utara.

Selain itu, Rida berharap sesuai tema kegiatan yang di programkan itu “Vaksinasi Tepat, Penandaan Dan Pendataan Akurat, Peternak Sejahtera”, kick off pengendalian dan penanggulangan PMK dapat mengakselerasi pelaksanaan kegiatan penandaan dan pendataan ternak di Kota Payakumbuh. “Diharapkan seluruh rangkaian vaksinasi dan penandaan ternak ini dapat menjadi milestone keberlanjutan kegiatan pengendalian dan penanggulangan PMK menuju Indonesia Bebas PMK,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Depi Sastra, yang dihubungi terpisah, memaparkan, saat ini kasus PMK di Kota Payakumbuh sudah zero, artinya sudah tidak ada lagi ternak yang terkena PMK. “Mudah-mudahan bisa dipertahankan, salah satu upayanya adalah dengan vaksinasi. Untuk target kita ada sebanyak 3.000 ekor ternak lagi dan untuk penandaan kepada 1.500 ekor ternak,” ucapnya, didampingi Kabid Peternakan Sujarmen.

Depi juga mengapresiasi keterlibatan unsur TNI dan Polri yang juga ikut membantu mengendalikan PMK dan berharap pada tahun 2023 ini PMK bisa selesai secara nasional. Dimana di Payakumbuh PMK sudah tidak berkembang lagi. “Meski tidak mematikan, tapi PMK merugikan peternak. Karena populasi ternak mengalami penurunan. Makanya kita akan laksanakan vaksinasi secara maraton di Kota Payakumbuh ini. Agar PMK yqang sudah zero itu, benar-benar tidak bisa berkembang lagi,” tutupnya. 207