Perjuangan tak Kenal Menyerah Dipertontonkan Rovaldo Vara Berlin

MENAGIS- Rovaldo Vara Berlin menangis dihadapan pelatih Arif Rahman Nasir yang gagal meraih medali emas. (ist)

PADANG- Perjuangan tidak kenal menyerah dipertontonkan atlet hapkido Sumbar, Rovaldo Vara Berlin di arena Kejurnas Pra PON di GOR Amongprogo, Yogyakarta yang berakhir pada Minggu (23/7).

Rovaldo berlaga sebanyak 5 kali dengan jumlah total 18 atlet dalam 1 kelas yang diikutinya. Cedera kaki pun didapatkan Rovaldo saat pada partai semifinal dimana bertemu atlet tuan rumah, DIY. Walau dengan kondisi kaki terpincang-pincang, putra bungsu dari mantan taekwondoin Sumbar, Remon Berlin itu pun sukses meraih tiket final. Rovaldo -sapaannya- menang 11-9 atas atlet tuan rumah itu.

Di laga final bersua atlet asal Papua Barat. Dengan kondisi yang sudah kesulitan bahkan untuk berjalan saja sudah payah namun dengan tekad dan tak kenal menyerah Rovaldo pun terus tampil di partai puncak itu. Hasilnya, Rovaldo kalah dengan skor 15-17.

Seperti diceritakan pelatih Hapkido Sumbar, Arif Rahman Nasir, dirinya bangga dan terharu dengan perjuangan anak asuhnya itu.

“Saya terharu dan bangga. Rovaldo bertarung sebanyak 5 kali dalam satu hari, sampai-sampai mengalami cedera kaki tapi tak mau menyerah dan berhasil ke partai puncak,” ujar Arif Rahman Nasir kepada Singgalang, Selasa (25/7) via WhatsApp.

“Valdo bertarung dari bagan 32 besar. Di kelas itu ada 19 atlet tentu ada yang bermain 5 kali sehari barulah sampai pada babak final. Dan itu yang dialami Valdo,” tambah Arif Rahman Nasir.

Dijelaskan Arif perjalanan Valdo ke laga puncak di awali laga pertama bersua atlet Jateng. Valdo menang 15-12 dengan susah payah mendapat poin dari wasit.

Pertandingan kedua bertemu atlet NTT, Muhammad Amin. Lagi menang dengan skor 12-10. Kedua atlet ini sudah pernah jumpa saat laga final Kejurnas di Padang 7 Agustus 2022 lalu dan Valdo juga menang.

Pada pertandingan ketiga bertemu atlet Riau. Rovaldo menang telak 17-5 dan melangkah ke semifinal bertemu atlet tuan rumah, Yogyakarta.

Laga semi final itu berlangsung keras dan saling susul menyusul poin. Sempat skor imbang. Di sinilah kaki Rovaldo alami cedera, bahkan dipijakkan terasa sakit. Berkat kegigihan dan tekadnya bisa menang dengan skor 11-9.

Laga puncak pun akhirnya bertemu atlet Papua Barat. Kondisi cedera kaki yang kian menyakitkan itu tidak pula menyurutkan mental Rovaldo. Skor pun saling kejar. Di ronde terakhir kondisi cedera kaki Rovaldo sudah semakin berat akhirnya kalah tipis 15-17. Rovaldo pun akhirnya harus puas dengan medali perak di kelas tarung (daeryun) putra.

“Ini pengalaman yang sangat berharga untuk evaluasi diri sendiri saya baik itu strategi dan lainnya,” papar Rovaldo ditirukan Arif Rahman Nasir. (D2)