Penulis Sumbar Merajai Sayembara DKJ

JAKARTA – Penulis asal Sumatera Barat (Sumbar) berhasil merajai ajang sayembara novel dan manuskrip puisi yang digelar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2023.

Diumumkan pada Sabtu (22/7) malam, pemenang juara satu dan dua untuk sayembara novel dan puisi DKJ itu berhasil diboyong para penulis asal Sumbar.

Untuk sayembara manuskrip puisi, juara satu diraih Muhaimin Nurrizqy dengan karya “Selamat Malam, Kawan!”. Diketahui, Muhaimin merupakan alumnus Sastra Indonesia, Universitas Andalas. Selain menulis puisi, ia juga aktif mengelola media alternatif yang berbasis di Padang.

Selanjutnya, juara dua diraih Heru Joni Putra dengan karya “Suatu Hari di Batas Ilmu Pengetahun”. Diketahui juga, penyair asal Payakumbuh ini sebelumnya juga telah menerbitkan buku puisi berjudul Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul Mustafa (2017).

Sementara itu, untuk sayembara novel, juara satu diraih oleh Yoga Zen dengan novelnya yang berjudul Tersesat Setelah Terlahir Kembali.

Dalam pernyataan pertanggungjawaban Dewan Juri Sayembara Novel DKJ Tahun 2023 yang disampaikan Azhari Aiyub, disebutkan kalau karya milik Yoga Zen ini memiliki kualitas kekriyaan yang tinggi, serta kepaduan dan keutuhan narasi menjadi kekuatan terbesar dari Tersesat Setelah Terlahir Kembali.

“Satu hal yang membuat naskah ini menonjol dibandingkan semua naskah yang kami baca. Elemen-elemen naratifnya dibangun secara kokoh sejak awal sampai akhir dengan penekanan khusus pada pemilihan kosa kata yang beragam tetapi tidak menyulitkan pemahaman,” ujar Azhari.

Selain itu, dewan juri juga menilai, dibandingkan dengan kebanyakan naskah lain yang berupaya menghadirkan semesta yang megah atau gagasan yang besar, Tersesat Setelah Terlahir Kembali secara konsisten menggawangi ceritanya dengan berpusat pada tokoh utama dan beberapa tokoh sampingan yang tinggal di satu wilayah yang berdekatan, serta sosok anjing pemburu kesayangan yang menjadi sumber krisis dan konflik.

“Namun, di balik kesederhanaan tersebut, terdapat intrik kekuasaan yang digambarkan secara halus, tidak bombastis atau meledak-ledak, dan menjadi penguat jalinan cerita,” tukasnya.

Kemudian untuk juara kedua sayembara novel DKJ 2023 diraih oleh Hasbunallah Haris, dengan karya berjudul Leiden 1920-2020. Haris diketahui merupakan mahasiswa Jurusan Sejarah Peradaban Islam, UIN Imam Bonjol Padang. Ia lahir dan besar di Solok Selatan, Sumbar.

Dewan juri menilai, disamping elemen-elemen naratif yang digarap dengan cukup baik, Leiden (2020–1920) memiliki keunggulan pada aspek genre, yakni menghadirkan narasi sejarah kolonial melalui gaya penceritaan novel detektif.

“Selain itu, unsur misteri yang menjadi kekhasan dari cerita detektif juga mampu dipertahankan dalam perjalanan yang panjang tersebut sehingga menarik pembaca untuk melanjutkan pembacaannya,” kata Azhari. (wahyu)