Penderita Diabetes Sampaikan Kemudahan Berobat jadi Peserta JKN KIS

PADANG-Syafni Yetti, yang berusia 49 tahun, adalah salah satu dari banyak peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah merasakan manfaat dari Program JKN. Sejak dikelola oleh BPJS Kesehatan pada tahun 2014, Program JKN telah memberikan kepastian dalam jaminan kesehatan dengan biaya yang terjangkau bagi Yetti. Selain iuran JKN yang terjangkau, peserta juga merasakan kemudahan dalam mengakses layanan kesehatan melalui platform digital yang disediakan.

Dalam fase kehidupan yang semakin menua, memiliki jaminan kesehatan seperti Program JKN menjadi sangat penting bagi Yetti. Apalagi, Yetti harus rutin berobat untuk mengontrol penyakit Diabetes yang dideritanya beberapa tahun lalu. Yetti sendiri mengonfirmasi manfaat dan kemudahan mengakses layanan kesehatan melalui Program JKN. Sebagai peserta JKN yang didaftarkan oleh Pemerintah Pusat, Yetti merasa senang dan bersyukur karena iuran JKN ditanggung oleh pemerintah.

“Dulu saya merasa kurang sehat dan segera berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Setelah pemeriksaan, saya dinyatakan menderita diabetes melitus,” jelas Yetti.

Yetti menjelaskan kepada tim Jamkesnews bahwa dia rutin mengonsumsi obat dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengatasi penyakitnya. Keanggotaannya sebagai peserta Program JKN sangat membantu dalam pengobatan rutinnya.

“Saya bersyukur atas adanya Program JKN yang membantu saya dalam pengobatan rutin diabetes. Berkat Program JKN, saya merasa terbantu dan nyaman selama berobat karena tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan. Semua biaya ditanggung oleh Program JKN karena saya selalu mengikuti prosedurnya,” ujar Yetti.

Yetti juga mengakui bahwa Program JKN saat ini memberikan kemudahan bagi peserta untuk mengakses layanan kesehatan. Melalui layanan digital, peserta JKN dapat dengan mudah dan cepat mengakses layanan tersebut. Sesuai dengan prosedur, kepastian penjaminan kesehatan dimulai dari layanan tingkat pertama dan semua biaya kesehatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“BPJS Kesehatan telah memperbaiki pelayanan administratif dan kesehatan di fasilitas kesehatan. Sistem antrean online membuat akses ke layanan kesehatan semakin mudah bagi peserta JKN. Sekarang KTP digunakan sebagai identitas peserta JKN saat berobat. Dengan layanan digital seperti Mobile JKN, PANDAWA, dan BPJS Kesehatan Care Center 1500 400, akses layanan kesehatan menjadi lebih mudah tanpa harus pergi ke kantor cabang. Program JKN sebagai jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia patut disyukuri. Semoga BPJS Kesehatan terus meningkatkan pelayanannya ke depannya,” ungkap Yetti.

Yetti juga mendorong masyarakat yang belum mendaftar untuk segera mendaftar ke Program JKN. Tanpa jaminan kesehatan dari Program JKN, akses layanan kesehatan menjadi lebih sulit dan biaya pengobatan meningkat.

“Mendaftar ke Program JKN sangat membantu dan saya sangat bersyukur. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan sakit. Pelayanan yang diberikan oleh JKN sangat baik tanpa adanya diskriminasi terhadap pasien lainnya. JKN memberikan manfaat besar dan memberikan rasa aman dan nyaman saat berobat. Tanpa JKN, akses ke layanan kesehatan di fasilitas kesehatan akan sulit,” ujar Yetti.