Pemkab Tanah Datar Minta Dukungan Fakultas Pertanian Unand

Wabup Richi Aprian bersama Rektor Unand Prof. Dr. Yuliandri, Dekan Fakultas Teknik Pertanian Dr. Ir. Feri Arlius dan pakar pertanian Unand. (ist)

BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar minta dukungan Fakultas Pertanian Universitas Andalas untuk percepatan pembangunan pertanian, peningkatkan produktifitas dan mutunya.

Untuk ini, Wabup Richi Aprian berkunjung ke kampus Limau Manis di auditorium diikuti Rektor Prof. Dr. Yuliandri. Dekan Fakultas Teknik Pertanian Dr. Feri Arlius, serta Kepala Teknologi Industri Pertanian Dr. Erigas Ekaputra, serta pakar Ilmu Pertanian lainnya.

Dalam keterangan di Batusangkar, Sabtu (8/1) Richi mengatakan lebih dari 70 persen masyarakat Tanah Datar bermata pencaharian sebagai petani. Dengan demikian butuh dukungan dalam percepatan pembangunan pertanian agar produktifitas dan kualitas petani lebih baik.

Dimana, jelas Wabup, Fakultas Pertanian Unand menyatakan siap mambantu program unggulan Pemkab Tanah Datar, yaitu bajak gratis bagi petani dan program-program pertanian lainnya.

“Pakar-pakar Ilmu Pertanian Faperta Unand juga mendukung menyukseskan program-program pertanian di Tanah Datar siap berada dibelakang dan memberikan bantuan,“ katanya.

Diutarakan, walaupun mendapat penghargaan dari Presiden RI, karena pengendalian inflasi terbaik sewilayah Sumatera, namun saat ini masih ditemui ketika panen raya tomat harga sangat rendah dan mencapai sekitar Rp1000 per kg.

Wabup minta bantuan pada Fakultas Pertanian Unand untuk dapat mencarikan solusi sehingga nilai jual dari produksi tomat ini meningkat.

Begitu juga untuk komoditas bawang Tanah Datar sudah memiliki varietas lokal unggul, yaitu bawang merah sumbu merapi. Selain itu juga ada cabai merah, tanaman perkebunan terkenal seperti kulit manis, kopi hingga lahan basah padi sawah.

Katanya, untuk menunjang pertanian dengan menekan biaya produksi dan meningkatkan indeks pertanaman, program unggulan, seperti bajak sawah gratis yang tidak lama lagi bakal di launching.

“Kita akui walau bajak gratis ini memang bukan pertama di Indonesia namun sudah ada memulai, seperti di Provinsi Gorontalo dengan tahap awal brigade Alsintan dan dilanjutkan dengan bajak gratis dan kita adopsi dari sana, “ ucapnya.

Ditambahkan Wabup, saat ini jumlah mesin bajak bantuan tersebar pada kelompok tani sekitar 1500 unit, dan ada yang tidak beroperasi akibat rusak dari itu Pemkab akan memperpaiki dan kembali dipergunakan.

Sementara, pakar pertanian tersebut minta agar Pemkab dan petani bisa bersama memanfaatkan lahan produktif masih kosong untuk ditanami kasiavera dengan bibitnya pihak Unand menyediakan

Ditambahkan, saat itu Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan apresesiai dan memberi dukungan dengan program pertanian Pemkab Tanah Datar. (ydi)