Pemkab Tanah Datar Bakal Gulirkan Progul UMi Ambo

Launching Progul UMi Ambo. (ist)

BATUSANGKAR – Pemkab Tanah Datar bakal melaksanakan Program Unggulan (Progul) bagi pembinaan usaha kecil dan menengah, yakni UMi Ambo singkatan dari pembiayaan Ultra Mikro Amanah Melayani Berakhlak Optimis.

Launching program dilakukan ini Gubernur Mahyeldi Ansharullah kemarin di gedung Nasional Maharajo Dirajo Batusangkar.

Sebeluimnya, Pemkab telah melaksanakan Progul Makan Rendang, singkatan dari Maksimalkan Memberantas Rentenir agar Hilang di Tanah Datar, sudah memasuki tahun kedua.

Progul dengan sumber dana dari Bank Indonesia dengan harapan menyebar ke seluruh kota/kabupaten di Sumatera Barat.

Kepala Perwakilan Kemenkeu RI Sumatera Barat Syukriah HG, mengatakan, UMi Ambo memang sejalan dengan Progul Makan Rendang di Tanah Datar, yakni memberantas rentenir yang diketahui sangat menjerat rakyat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kita tahu UMKM adalah nyawanya perekonomian Indonesia, memberikan warna dan keberagaman, serta validitas keberagaman pada struktur perekonomian, UMKM tidak semata menciptakan lapangan kerja, namun juga lokomotif pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ismed Saputra mengatakan, UMi Ambo merupakan program pemerintah, dalam bentuk menyediakan pembiayaan bagi usaha ultra mikro yang belum dapat mengakses pembiayaan dari perbankan, dengan plafon maksimal Rp20 juta per debitur dan tenor maksimal 3 tahun.

Melalui program ini, katanya, tersedia pembiayaan dengan cepat dan mudahnsehingga dapat menjadi solusi dalam pengembangan UMKM, dan menambah jumlah wirausahawan baru dengan menggunakan dana pemerintah.

“Ini adalah jembatan pelaku usaha mikro naik kelas, karena mereka memiliki akses kepada perbankan. untuk penyalur keuntungan UMi Ambo, seperti menambah modal kerja dengan biaya murah maksimum 4 persen pertahun, jangka waktu hingga 36 bulan, masa tenggang angsuran pokok 6 bulan, jaminan pembiayaan berupa piutang lancar dan mendapatkan pendampingan atau pelatihan,” jelasnya. (ydi)