PADANG PANJANG – Salah satu program strategis Walikota Padang Panjang, yakni pembangunan Sport Centre di Sago Ekor Lubuk, kemungkinan besar akan tergeser. Hal itu sebagai konsekwensi dari SKB Mendagri dan Menteri Keuangan tentang percepatan penyesuaian APBD 2020 dalam rangka penanganan covid-19.
“Berpijak pada SKB 2 Menteri itu, kemungkinan besar salah satu program strategis walikota, yakni sport centre akan tergeser,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Padang Panjang Yulius Kaisar kepada topsatu.com, Kamis (16/4).
Yulius menjelaskan, dalam salah satu keputusan bersama itu dinyatakan, kepala daerah diminta melakukan penyesuaian belanja daerah melalui rasionalisasi belanja modal sekurang-kurangnya sebesar 50 % dengan mengurangi anggaran belanja. Ada 6 belanja modal yang disebut, salah satunya pengadaan tanah.
Dalam APBD Kota Padang Panjang 2020, telah dianggarkan untuk pengadaan tanah sport centre sebesar Rp24 miliar. Dengan berpijak pada SKB 2 Menteri itu, maka anggaran yang bisa dipakai maksimal tinggal Rp12 miliar lagi.
“Dengan anggaran Rp12 miliar, tentu tidak mencukupi membayar tanah sport centre itu. Dengan kondisi demikian, saya pikir akan lebih baik tunda saja pengadaan tanah sport centre dan alihkan saja semuanya untuk penanganan covid,” saran politisi Partai Gerindra itu.
Jika tetap dipaksakan, Yulius memprediksi program itu akan menghadapi banyak kendala, terutama anggaran. Dengan kondisi keuangan pemerintah pusat yang juga berat, besar kemungkinan Padang Panjang tidak bisa mendapatkan bantuan pusat untuk pembangunan sport centre itu dalam beberapa tahun ke depan.
“Saya sudah minta kepada ketua agar unsur pimpinan DPRD bertemu langsung dengan walikota, guna menindaklanjuti SKB 2 Menteri itu. Semoga segera terwujud,” harapnya.
Menurutnya, untuk penanganan covid-19 dibutuhkan dana yang sangat besar. Selain anggaran tanggap darurat, dana lebih besar dibutuhkan untuk recovery. “Kita tidak bisa memprediksi kapan akan berakhir. Karena itu, kita harus siapkan anggaran yang memadai untuk hal ini,” pungkasnya. (Jas)
