Partai Masyumi Pilih Dukung Nasrul Abit-Indra Catri

Rekomendasi UAS

Ketua Dewan Syuro Masyumi DPW Sumbar Ustad Jel Fathullah, Lc juga setuju untuk tidak memberikan dukungan kepada Mahyeldi-Audy. Dia mengaku tidak berani merekomendasikan orang yang telah berjanji kepada rakyat untuk menuntaskan jabatan, lalu ditinggalkan.

“Saya sudah WhatsApp Ustad Abdul Somad (UAS), tak ada ulama yang mau merekomendasikan orang yang telah berjanji kepada rakyat untuk menuntaskan jabatan, lalu ditinggalkan,” katanya.

Ustad Jel Fathullah mengkaitkan dengan kisah sahabat nabi soal janji kepada seseorang dan komitmen terhadap janji tersebut.

“Sebelum meninggal, Sahabat Nabi, Abdullah Bin Umar, meminta seseorang untuk mendatangkan seorang anak muda dengan ciri-ciri tertentu. Lalu seseorang tadi bertanya alsannya. Ibnu Umar menjawab, pemuda itu pernah mengajukan permintaan dan dia menjawab dengan insyaallah. Dia tidak mau memungkiri janji itu dan dia tidak mau menghadap Allah dengan sepertiga kemunafikan. Itu baru Janji dengan satu orang, bagaimana janji itu dengan ratusan ribu warga Padang,” terang Ustad Jel.

Baginya Mahyeldi secara syariat bermasalah, sebab setelah mendapat amanah lalu ditinggalkan. Padahal pada pencalonan Wali Kota Padang banyak pihak termasuk barisan Masyumi saat ini sudah berjibaku dengan segala upaya untuk memenangkan Mahyeldi.

“Saya tidak berani itu halangan syar’i dan pelanggaran syariat. Takutnya nanti berjanji lagi memungkiri lalu nanti loncat lagi kejabatan lain. Kemudian kita ingin membangun budaya politik yang positif di Sumbar. Pilihan ini juga pilihan politik Masyumi yang sesuai dengan aspirasi umat,” tukasnya.

Rapat Kerja DPW Masyumi Sumatera Barat dihadiri beberapa DPD:
1.DPD Kota Padang Panjang
2.DPD Kota Bukittinggi
3. DPD Kab. Sijunjung
4. DPD Kab. Padang Pariaman
5. DPD Kab. Agam
6. DPD Kab. Solok
7. DPD Kab. Solok Selatan
8. DPD Kab. Tanah Datar
9. DPD Lima Puluh Kota
10. DPD Kab. Pasaman
11. DPD Pasaman Barat
12. DPD Kota Padang
13. DPD Kota Pariaman
14. DPD Kota Payakumbuh
15. DPD Kota Solok. (*)