Nevi Zuairina Tegaskan PKS Dukung Penuh Perempuan Berpolitik dan Masuk Parlemen

 

PADANG-Anggota DPR Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina menegaskan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung penuh kiprah perempuan di dunia politik hingga masuk parlemen.

“Bukti nyata PKS mengedepankan perempuan masuk dunia politik dapat terlihat pada setiap line up penyusunan Calon Anggota Dewan, PKS selalu melebihi kuota perempuan 30%,” kata politisi PKS ini pada Rakernas Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) belum lama ini.

Legislator asal Sumatera Barat II ini menyampaikan, di PKS ada Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga dimana bidang ini ada satu program yang berfokus pada peningkatan kapasitas anggota perempuan. Program ini sangat efektif untuk menyiapkan SDM perempuan unggul untuk memenuhi kuota 30 %.

“Partai kami ada beberapa dapil mulai dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, terdapat caleg perempuan di nomor urut 1 pada susunan calon anggota dewan yang ditetapkan KPU. Caleg perempuan di PKS sangat potensial untuk mendulang suara sehingga mampu terpilih karena mendapat suara terbesar,” ungkap Nevi.

Politisi PKS ini menunjukkan, di salah satu daerah di Indonesia, yakni di Tangerang Selatan, Aleg Perempuan PKS pada periode lalu 80 % dari aleg PKS yang terpilih. Sedangkan periode saat ini berimbang 50% antara perempuan dan laki-laki Aleg PKS di kota itu.

Nevi mengungkapkan, partainya selalu ada pendidikan politik untuk perempuan PKS dimana salah satu pokok materinya adalah memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang kuat. Pola pikir yang akan dibentuk adalah untuk membentuk Bangsa Indonesia yang terbangun dari keluarga-keluarga yang kokoh sehingga, perempuan PKS mampu untuk berkolaborasi mewujudkan Keluarga Indonesia Berkualitas.

“Keterwakilan perempuan di parlemen memang penting. Akan tapi, jangan sampai aktivitas perempuan di dunia politik, melupakan perannya sebagai ibu dan istri di keluarga. Abai dalam tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu, bisa berdampak fatal pada ketahanan nasional kita,” tegas Nevi.

Nevi menguraikan, dahulu, yang menghambat adalah karena keterbatasan informasi. Untuk saat ini, siapa saja dan dimana saja mampu mendapatkan informasi. Ditambah akses pendidikan yang semakin mendapat dukungan dari pemerintah dan semua pihak.

“Perempuan bukanlah makhluk yang lemah. Dan saya mengimbau kepada setiap wanita, agar mau berubah dan bersungguh-sungguh menjalani proses perubahan tersebut menjadi pribadi yang lebih baik, dan bermanfaat bagi keluarga, bangsa, negara, dan agama,” tutup Nevi Zuairina.
((***)