Ragam  

Negeri Kami Sedang Memburuk ya Amirul Mukminin

Khairul Jasmi (ist)

Lalu saya sarankan kepada kawan ini pada Jumat kemarin, jika hendak berjemaah di masjid, maka bawalah sajadah sendiri, pakai masker, takkan aneh dilihat orang, sebab negeri kita sekarang sedang kekurangan masker karena amat perlunya.

Banyak orang anggap enteng corona. Dikiranya takkan sampai pada dirinya. Dari China yang jauh itu saja, sampai ke sini. Jarak Padang dan Wuhan, sumber virus corona itu, jika kita naik pesawat, 3.800 Km. Sejauh itu, virus sampai ke Padang. Jarak Wuhan ke Jakarta, 4.166 Km. Sampai. Jarak Wuhan ke Makkah 7.378 Km. Sampai pula.

Tentu saja saya berdoa agar Ranah Minang nan permai ini terbebas dari virus corona. Doa untuk saya dan keluarga dan kawan-kawan saya semua agar tidak kena corona. Kalau karena sok hebat, lalu kena juga, siapa yang akan teraniaya? Anak, laki, bini dan seterusnya.

Jika Anda tewas karena corona, jasad takkan dimandikan, tak ada takziah-takziah, tidak ada peluk cium terakhir. Jenazah masuk body bag, ditayamumkan, lalu dibalut plastik dikebumikan sesuai prosedur resmi kesehatan WHO. Anda yang bandel, mau mati begini?

Saya menyaksikan dan membaca menit demi menit laporan perkembangan korban virus corona, yang seolah bisa menggiring kita semua ke tiang gantungan. Corona itu bagai lidah maut yang menjulur kemana-mana, maka “jagalah diri dan keluargamu dari api neraka.” Di dunia ini jaga dari kecelakaan lalulintas, dari amukan banjir, dari longsor, dari tsunami. Awasi anak cucu dari gigitan nyamuk ciptaan Tuhan, makanya ada obat nyamuk jumbo.

Dari corona? Dari nyamuk saja kita jaga, apalagi dari corona.
Sampai Jumat sore, rakyat Indonesia yang meninggal dunia karena corona mencapai 32 orang.Virus ini sudah merambah 178 negara dengan 9.994 orang meninggal.

Maka marilah kita waspada, sebagaimana diajurkan oleh pemerintah. Daya tahan tubuh perlu, asupan makanan perlu, jangan keluar rumah kalau tak perlu. Di Itali saja, satu negara dikunci.

Sepi, senyap, lengang selengang-legangnya. Terburuk sepanjang sejarah dunia. Dan kabarnya ruang isolasi di RSUP M Djamil Padang sudah penuh, hal serupa juga di RS Achmad Muchtar, Bukittinggi. Ini bukan kabar pertakut, sebab tak ada seorang pun yang bisa mempertakut rakyat. Ini sekadar waspada atas kesehatan yang diberikan Tuhan pada kita. “Negeri Kami Sedang Memburuk ya Amirul Mukminim…” (*)