Mati Mesin Saat Cuaca Ekstrem, Dua Nelayan Terpaksa Dievakuasi

MENTAWAI – Nekad melaut saat cuaca ekstrem, dua nelayan di Tuapejat, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kecil, 40 tahun dan Khairul Asmi, 35 tahun terpaksa harus dievakuasi oleh tim Search and Rescue (SAR).

Kedua nelayan yang menggunakan kapal nelayan KM. Ragil tersebut dikabarkan berangkat pada Minggu, (9/9), sekitar pukul 5.00 WIB. Namun tiba-tiba sekitar pukul 14.00 WIB, kedua nelayan menghubungi salah seorang kenalan melalui telpon seluler, mengabarkan bahwa kapal mereka mati mesin di tengah tengah laut.

“Ya benar, tadi mereka mengabarkan ke saya, kapal mereka mati mesin, dan minta tolong untuk dievakuasi oleh tim SAR. Langsung saya bergerak ke kantor SAR, agar segera diberikan pertolongan,” ujar Harianto Sihombing, pria yang kesehariannya berprofesi sebagai loper di salah satu surat kabar, saat dikonfirmasi melalui telpon genggamnya, Minggu sore.

Tak berselang lama, setelah mendapat informasi tersebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Lanal, Kodim 0319, Polairud dan BPBD serta dibantu oleh masyarakat, langsung bergerak ke lokasi. Kedua korban didapati masih berada pada lokasi seperti yang diinformasikan.

“Tim berhasil mengevakuasi kedua korban. Keduanya selamat dan sudah kembali kepada keluarga masing-masing. Sementara kapal tersebut ditarik kembali ke Tuapejat, dengan menggunakan salah satu kapal nelayan, yaitu KM. Nan Kanduang,” terang Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Mentawai, Akmal kepada topsatu.com.

Dengan peristiwa ini, Akmal mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nelayan untuk tak melaut sementara waktu, mengingat cuaca ekstrem beberapa hari belakangan.

“Kami mengimbau masyarakat agar tak melaut dulu, menjelang cuaca ekstrem berakhir. Selain itu, sebelum melaut, perlu untuk diperhatikan beberapa hal, seperti BBM, persediaan makanan, misal, mau melaut berapa hari, persediaan harus mencukupi. Terakhir, yang paling vital, adalah kondisi mesin kapal atau boat yang akan dijadikan alat untuk melaut. Ada baiknya cuaca ekstrem seperti saat ini dimanfaatkan untuk mencek segala peralatan tersebut, agar disaat cuaca sudah memungkinkan, kita sudah ready untuk melaut,” tukas Akmal. (ricky)