Mak Del Ingin Bersepeda Hingga ke Mekkah

PD. PANJANG–Adlan Djohan (61) yang merupakan pelari maraton sekaligus pencinta kompetisi triathlon asal Kota Padang Panjang, berkeinginan untuk mengayuh sepeda hingga ke Tanah Suci Mekkah.

Berbeda dengan orang-orang seumurannya, Mak Del (sapaan akrabnya-red) masih menggeluti olahraga yang terbilang sangat menguras tenaga, yaitu bersepeda dengan menempuh jarak ratusan hingga ribuan kilometer jauhnya.

Mak Del mengungkapkan, di masa muda dirinya memang kerap menghabiskan hari dengan mengikuti trilomba atau triathlon, yang merupakan salah satu kompetisi yang terdiri dari beberapa cabang olahraga; renang, balap sepeda, dan lari yang dilakukan secara berkesinambungan dalam satu kesatuan waktu.

“Sejak 1989 saya sudah sering mengikuti event triathlon, baik skala nasional maupun internasional. Tak hanya itu saja, pada 2014 lalu saya juga berpartisipasi mengikuti lari marathon Bandung-Jakarta, lalu Jakarta ke Bali, dan Jakarta ke Semarang,” ungkap Mak Del, Rabu (24/5).

Meskipun telah mengikuti berbagai event, namun Mak Del menganggap dirinya bukanlah atlet lari. Ia menyebutkan hanya seorang penghobi lari yang telah melakukan lari maraton ribuan kilo. Kegigihannya tersebut bahkan menginspirasi para atlet lari di Indonesia.

Namun sejak mengalami plantar atau sakit di bagian kaki pada akhir 2021 lalu, pria paruh baya yang lahir 10 September 1961 itu, sementara waktu harus mengganti atau menyelingi olahraganya dari marathon ke bersepeda.

“Pada awal September tahun lalu saya telah melakukan perjalanan keliling Sumatera Barat menggunakan sepeda dengan jarak tempuh 1.000 km. Alhamdulillah misi itu berhasil. Untuk saat ini saya sedang melakukan perjalanan lagi yang dimulai pada 1 Mei kemarin dengan rute Sabang Kilometer 0 menuju Monas Jakarta dengan jarak tempuh sekitar 4.000 km lebih. Semoga diberi kelancaran sehingga dapat menuntaskan misi ini,” sebut Mak Del.

Dalam melakukan perjalanan, tak sedikit halangan dan rintangan yang dilaluinya. Mulai dari faktor alam, cuaca yang berubah-ubah, hingga kondisi jalan darat dilalui tidak semua yang berkondisi baik. Hal ini juga terkadang menambah estimasi waktu tempuh untuk sampai ke tempat tujuan akhir, yang awalnya bisa kurang dari sebulan, bisa lebih dari sebulan.

“Kalau halangan dan rintangan banyak. Mulai dari faktor alam, cuaca dan jalan yang ekstrim seperti tanjakan, turunan dan tikungan yang tajam. Apalagi saya cuma sendirian, tidak pakai official karena tak ada uang. Jadi hanya berbekal relasi yang ada di tiap daerah saja. Perhari saya targetkan sorenya sudah selesai dan sampai di tempat penginapan untuk beristirahat dan kembali melanjutkan perjalanan besok pagi,” ujarnya.

Meski rambut telah memutih, dan usia yang sudah tak muda lagi, ke depan Mak Del juga masih berencana dan memiliki cita-cita ingin mengendarai sepeda dari Indonesia ke Mekkah di Arab Saudi. Ia ingin menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menunaikan ibadah haji.

“Insya Allah kalau diberikan rezeki, kesehatan sekaligus umur yang panjang, 2024 nanti saya berkeinginan untuk bersepeda dari Indonesia hingga ke Tanah Suci Mekkah. Tapi sebelum ke Mekkah, saya akan mengikuti event Bentang Jawa yang menempuh jarak 1.500 km dengan rute Banten hingga ke Banyuwangi. Semoga nanti lulus kualifikasi,” ucap pria asal Pasar Usang, Padang Panjang Barat tersebut.

Selain aktif di dunia olahraga khususnya lari dan bersepeda, Mak Del juga sering melakukan donor darah. Tercatat dirinya sudah sebanyak 114 kali mendonorkan darahnya. Hal ini dilakukannya untuk berbagi kepada orang-orang yang lebih membutuhkan. (Jas)