KUR BRI Jadi Obat Penawar di Kala Susah

Ilustrasi KUR Bank BRI
Ilustrasi KUR Bank BRI

 

Oleh Eriandi

Wartawan Topsatu.com

“Sudah tiga kali saya meminjam KUR ke BRI. Keberadaan KUR BRI ini sangat membantu usaha dagangan saya,” kata Hendri (47) pedagang kue basah di pasar tradisional Tanjung Aur, kecamatan Koto Tangah, Padang,kepada Singgalang, Jumat (1/12).

Berjualan kue basah sudah belasan tahun dilakoni. Dari berjualan kue itu lah ia menyekolahkan anak-anak hingga sudah ada yang menjadi sarjana.

Selama ia berdagang itu kredit usaha rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi tempat mengadu di kala susah butuh tambahan modal.

Pengalamannya meminjam KUR ke BRI sejauh ini amat dipermudah. Tidak susah. Tidak butuh waktu berminggu-minggu. Hanya beberapa hari saja, KUR sudah dicairkan.

“Bunganya pun termasuk rendah. Hanya sekitar 0,02 persen,” tambahnya.

Sebagai pelaku UMKM, KUR BRI begitu membantu. Sudahlah proses pencairannya mudah, bunganya pun rendah.

Ia pun bercerita, awal-awalnya meminjam KUR sebesar Rp5 juta. Beres. Kemudian naik Rp10 juta. Beres lagi. Kini ia meminjam Rp15 juta. Sejauh ini, proses pembayaran angsuran KUR lancar jaya.

Hendri menyebut, hampir sebagian besar pedagang di Pasar Tanjung Aur mengajukan KUR ke BRI. Ia pun mengetahui KUR dari BRI setelah diberitahu pedagang lainnya.

“Awalnya cemas juga pinjam ke bank. Tapi ternyata tidak juga. Aman-aman saja,” tambahnya.