KTT G20 di Bali Perlihatkan Nilai Tawar Indonesia di Mata Dunia

PADANG – Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali memperlihatkan nilai tawar Indonesia di mata dunia.

Hal itu dikatakan Ketua DPRD Sumbar, Supardi, kepada wartawan, Minggu (13/11). “Dalam konferensi tersebut yang menjadi salah satu pembicaraan adalah resesi ekonomi dan bagaimana kesiapan dunia dalam menghadapinya,” kata Supardi.

Supardi mengatakan, bangsa Indonesia menjadi salah satu bangsa yang bisa bertahan dalam badai ekonomi yang terjadi saat pandemi Covid-19.
Meski tidak begitu baik namun ekonomi Indonesia dapat tumbuh dan ini tentu sebuah nilai positif.

“Dalam pertemuan tersebut akan banyak hadir kesepakatan-kesepakatan yang akan mengikat bangsa-bangsa yang tergabung dalam G20 tersebut,” ujar Supardi.

Dikatakan, selain itu peserta G20 merupakan 19 negara dan satu uni Eropa yang memiliki pengaruh ekonomi besar di dunia.

Pada tahun 2023 merupakan tahun yang sulit dan dunia akan mengalami resesi dan ini yang menjadi pembicara di sana, sehingga ada kesepakatan nantinya yang akan diambil dan dijalankan pemerintah dunia.

Termasuk Indonesia, program itu nantinya juga akan dilaksanakan di Sumbar yang saat ini sebagai daerah yang memiliki inflasi tertinggi di Indonesia.

“Sumatera Barat tentu tidak ingin menjadi penonton dalam hal ini, namun berupaya menyukseskan kegiatan tersebut,” katanya.

Terakhir Supardi mengatakan, rasanya patut berbangga karena pelaksanaan konferensi di bidang ekonomi dunia dilaksanakan di Indonesia.

“G20 bukan konferensi sembarangan dan kita berharap lahir kesepakatan dunia yang mampu meningkatkan ekonomi dunia dan Indonesia,” tutupnya. (deri)