Kran Impor dari China Ditutup, Harga Sejumlah Komoditas di Sumbar Naik

PADANG-Sumatera Barat bukan pintu masuk secara langsung untuk produk impor dari China. Meski begitup penutupan kran impor itu, akan berpengaruh pada harga bawang putih.

“Kalau untuk impor langsung tidak ada pelabuhan kita. Jika ada barang dari China, kita menerima dari pelabuhan lain,”sebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Asben Hendri, Selasa (4/2).

Dikatakannya, untuk keamanan dari proses barang masuk, semua barang yang beredar masuk ke Sumbar sudah melalui prosedur yang ketat dari pelabuhan penerima. Jadi, selama ini tidak ada barang yang diperiksa di Sumbar.

“Jadi secara langsung tidak berpengaruh, baik aktifitas bongkar muat, maupun keamanan barang,”sebutnya.

Hanya saja, menurutnya tidak tertutup kemungkinan dengan ditutupnya sementara kran import dari China ke Indonesia menyebabkan harga sejumlah komoditi naik . Karena kondisi itu sejalan dengan hukum pasar, barang sedikit harga naik.

“Baru bawang putih yang terdeteksi,”sebutnya.

Untuk bawang putih Disperindag Sumbar sudah berkoordinasi dengan dinas pertanian. Sumbar tidak akan kekurangan stok bawang putih, karena sejumlah ladang bawang putih di Sumbar akan panen.

“Untuk pasokan kita sudah koordinasi dengan dinas pertanian, agar bawang putih tetap tersedia,”ulasnya.

Diakuinya selain bawang putih selama ini di Sumbar juga beredar sejumlah buah-buahan yang berasal dari China, namun tetap melewati pelabuhan di luar Sumbar.

“Kalau buah-buahan selama ini memang ada dari China, jika kebijakannya memang ditutup, buah lokal kita masih banyak,”sebutnya.

Sejak kran import dari China ditutup, di Pasar Raya Padang harga bawang putih mulai naik. Awalnya dari Rp36 ribu/kg naik menjadi Rp38 ribu/kg. Terakhir harga bawang putih sudah diatas Rp40 ribu/kg.

“Kita sudah pantau harga mengalami enaikan,”pungkasnya. 104/107