Kerjasama Dua Daerah Entaskan Stunting

Payakumbuh – Penjabat Walikota Payakumbuh Rida Ananda, terlihat mengikuti senam pagi bersama Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, di halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota yang berlokasi di Pusat Kota Payakumbuh, Minggu (30/10). Senam bersama yang diikuti ratusan orang peserta tersebut, merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-72 di Kota Payakumbuh dan Limapuluh Kota (Paliko). Selain itu, tampak hadir Sekdakab Widya Putra dan jajaran, Kadis Kesehatan Kota Payakumbuh Wawan Sofianto dan jajaran, Pengurus IDI cabang Paliko dan kader kesehatan.

Wako Payakumbuh Rida Ananda, saat diwawancarai media, mengajak IDI untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia, utamanya dalam penanganan penyakit menular maupun tidak menular. “Apa yang dilalui oleh dunia kesehatan saat ini mengajarkan kita untuk saling berkolaborasi. Itu penting, karena pemerintah tidak bisa sendiri, butuh gerakan bersama dari seluruh komponen bangsa, termasuk dari IDI,” ujarnya.

Menurutnya, Pemko Payakumbuh turut berbangga hari ini dengan adanya kegiatan positif oleh organisasi profesi. Dimana sangat ramai sekali dan meriah, untuk itu dia mengapresiasi atas ide dari IDI cabang Paliko ini. “Artinya IDI hadir ditengah masyarakat, kondisi sekarang dibutuhkan kehadiran kita bersama-sama membangun kesehatan. Sesuai dengan tema berbakti untuk negeri, mengabdi untuk rakyat, satu IDI terus maju,” tambahnya.

Selain itu, Rida berharap masalah stunting bisa dientaskan di Kota Payakumbuh. Karena dari data yang ada di dinas kesehatan dimana ada 18.000 an anak berpotensi stunting. Kendati demikian upaya pencegahan dan penindakan kasus, terus gencar dilakukan. “Di antara belasan ribu anak tersebut, yang sangat perlu menjadi perhatian saat ini ada 472 orang di Kota Payakumbuh. Mereka dari keluarga tak mampu. Kami mohon juga bantuan IDI bersama-sama menjadi orang tua asuh anak-anak stunting itu. Karena pemberian makanan tambahan dari Dinas Kesehatan, melalui puskesmas dan posyandu belum cukup,” kata Rida.

Sementara itu, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, mengatakan, membangun kesehatan adalah beban berat yang harus dilaksanakan oleh seluruh sektor, tak bisa oleh para dokter saja, pentingnya berkolaborasi dan bersinergi. Dirinya juga menegaskan, secara nasional stunting adalah musuh bersama. Banyak inovasi negara kepada daerah dalam menangani stunting, ada penghargaan bagi yang sukses mengentaskannya, hingga hari ini stunting masih ada.

“Setinggi apapun kemampuan dokter mendeteksi penyakit, tapi masyarakat tidak sadar dengan menjaga pola hidup sehat, maka takkan ada yang berubah. Kami mengajak IDI untuk terus mengabdi bagi Liko dan Payakumbuh. Kita semua tidak boleh gengsi, apa saja resep, metode dan inovasi yang dilakukan Kota Payakumbuh, dalam hal ini kita boleh cemburu, untuk kebaikan kita berlomba-lomba. Karena pada hari ini membangun Luak Limopuluah dengan berkolaborasi dan bersinergi adalah tujuan kita bersama,” ucapnya.

Selain itu, bupati juga menegaskan, tugas Pemda kepada setiap OPD adalah dengan mengeroyok stunting yang menjadi musuh bersama. Pastikan penyuluhan dan edukasi terus dilaksanakan kepada masyarakat, yang penting bukan mereka pergi berobat, tapi rajin memeriksakan diri ke puskesmas setempat. “Kadis kesehatan, kami minta terus monitor berapa kunjungan masyarakat di Puskesmas yang datang memeriksakan kesehatannya. Kita harap ini sampai ke tingkat jorong, agar layanan pemerintah terus didapatkan masyarakat,” pungkasnya. 207