Kemensos Cetak 2.000 SDM Untuk Penangangan Stunting di Sumatera

Tenaga ahli DPR-RI, Asmadi, tengah melakukan video call dengan Anggota Komisi VIII, John Kenedy Azis, dihadapkan peserta acara penguatan petugas PKH dan KPM di Akabiliru, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (21/6).(darmansyah)

LIMAPULUH KOTA – Dalam rangka kunjungan kerja ke daerah pemilihan, Sumatera Barat 2, Anggota Komisi VIII DPR-RI, H. John Kenedy Azis, turut hadir memberikan penguatan kepada para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam pencegahan dan penanganan stunting
di Nagari Batu Hampir, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, secara virtual, Senin (21/6).

Menurut John Kenedy Azis, Diklat penguatan SDM petugas PKH dan KPM adalah program kerjasasama Kementerian Sosial dengan DPR. Program ini dianggap penting untuk mengubah perilaku KPM dalam pencegahan dan penanganan stunting.

John Kennedy Azis tampak sangat apresiasi sekali melihat semangat para petugas PKH dan PKM di Akabiluru. Dia berharap, program PKH berjalan sebagai mana yang diharapkan.

Anggota Komisi VIII DPR-RI, John Kenedy Azis juga berpesan kepada PKM agar mempergunakan dana bantuan dari pemerintah dengan sebaik baiknya.

Dan, dalam kondisi sekarang, ada hal yang lebih penting lagi menurut John Kenedy Azis, yaitu menjaga kesehatan.

“Ikuti protokol kesehatan supaya semua terhindar dari virus corona,” katanya.

Sementara Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regiuonal I Sumatera, Beni Sujanto menyampaikan bahwa Kementerian Sosial telah mencetak 2.000 SDM dalam upaya pencegahan dan penaganan stunting di wilayah Regional
Sumatera.

Dia mengatakan, penanganan dan pencegahan stunting merupakan salah satu strategi nasional, sesuai Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi.

Penanganan dan pencegahan stunting dilakukan secara multi dimensi oleh
kementerian/lembaga.

Jadi, ulasnya, tidak hanya pada aspek kesehatan dan gizi saja.

Kementerian Sosial hadir dalam pencegahan dan penanganan stunting untuk mewujudkan perubahan perilaku masyarakat terhadap pemahaman hal tersebut.

Strategi yang dilakukan Kemensos adalah memberikan pelatihan kepada 2.000 para petugas PKH di Rerigional I Sumatera.
Seperti halnya yang dilakukan oleh BBPPKS dalam mengimplementasikan hasil pelaksanaan diklat tersebut, yaitu dengan mempraktekan secara langsung oleh petugas PKH kepada KPM,
khususnya di Limapuluh Kota, pada hari itu.

Pemerintah Kabupaten Limapukuh Kota mengaku sangat terbantu dengan adanya program penguatan SDM petugas PKH dan PKM dari BBPPKS. Pengakuan itu disampaikan Harmen, Kepala Dinas Sosial daerah setempat dihadapkan Kepala BBPPKS Regional 1 Sumatera dan para petugas PKH serta PKM. (213)