Kemen PAN RB Jadikan Kota Pariaman Pilot Project Reformasi Birokrasi Penanggulangan Kemiskinan

PARIAMAN – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) menjadikan Kota Pariaman sebagai pilot project reformasi birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan. Penandatanganan Kota Pariaman sebagai pilot project reformasi birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan dilakukan Walikota Pariaman Genius Umar bersama Walikota, Bupati dan Gubernur di Indonesia yang juga ditunjuk oleh Kementerian PAN dan RB RI, di Gedung Senat Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta Jumat (21/10).

Menpan RB RI, Abdullah Azwar Anas mengatakan ada 11 provinsi, 12 kabupaten/kota di Indonesia ditunjuk sebagai penerima program Reformasi Birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan pada tahap pertama.

Abdullah Azwar Anas menyebutkan bahwa Kota Pariaman menjadi salah satu Kota di Provinsi Sumatera Barat yang dijadikan sebagai pilot projek reformasi birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan. Diharapkan Kota lain, khususnya di Propinsi Sumbar dapat mencontoh dan menimba ilmu ke Kota Pariaman .

Wali Kota Pariaman, Genius Umar sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Menpan-RB yang menjadikan Kota Pariaman sebagai pilot projek reformasi birokrasi tematik penanggulangan kemiskinan. Hal ini tidak terlepas dari komitmen yang kuat dari Pemko Pariaman dalam menurunkan angka kemiskinan.

“Untuk menanggulangi kemiskinan yang kami lakukan adalah menguatkan Kota Pariaman menjadi daerah pariwisata, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat yang dampaknya untuk mengurangi kemiskinan”, ujarnya.

Selain itu dari segi pendidikan, kata Genius Umar juga ditelorkan program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja). Dimana anak anak yang orang tuanya punya penghasilan dibawah rerata atau termasuk kategori Keluarga Kurang mampu, Pemko Pariaman menyekolahkan anak-anaknya ke perguruan tinggi vokasi. Namun, ada sejumlah syarat yang di lalui, salah lulus tes.

Dibidang kesehatan, semua masyarakat Kota Pariaman yang kurang mampu diasuransikan. Berdasarkan data, sudah mencapai 99,6 persen yang diasuransikan .

Banyak program yang di lakukan demi mengentaskan kemiskinan, seperti memberikan bantuan Sembako, bantuan Rumah Tidak Layak Huni, Pembedayaan Ekonomi Petani, dan pemberdayaan UMKM.

Sementara itu, Genius juga mengungkapkan, selama pandemi Virus Covid-19, semua kegiatan diluar rumah dibatasi. Khusus ASN bekerja di rumah. Di tengah situasi demikian, untuk menghilangkan kejenuhan di rumah dimunculkan program membuka akses jalan baru. ” Alhamdulillah program berjalan dengan baik. Buktinya, 16 ruas jalan telah dilaksanakan dengan pola gotong royong dengan bantuan dari masyarakat Kota Pariaman hingga masyarakat rantau”, tukasnya. (agus)