Keladi Semakin Diminati Masyarakat Luar Daerah

Keladi - Yuliwardi (56) memperlihatkan keladi yang akan dikirim ke Padang.(rian)

MENTAWAI – Keladi yang merupakan umbi-umbian dan makanan pokok masyarakat Kepulauan Mentawai, kini semakin diminati masyarakat luar daerah.

Peminat umbi-umbian tersebut selain dari daerah asal, mulai dari Padang, Pekanbaru, Pariaman, hingga negara Malaysia dengan jenis keladi merah.

Hal tersebut diungkapkan seorang penampung hasil pertanian, Yuliwardi (56) di KM 3 Sipora Utara, Kepulauan Mentawai kepada topsatu.com.

Keladi tersebut, permintaan cukup banyak, selain bahan mentah, juga yang olahan disukai banyak orang.

” Biasanya konsumen yang membeli bahan mentah dan diolah menjadi keripik ada di Padang, Pariaman, Pekanbaru, Jambi hingga Malaysia,” ungkapnya Rabu (13/4/2022).

Keladi tersebut cukup banyak di hasilkan di bumi sikerei ini, sedangkan yang cukup diminati ada di wilayah Sipora, seperti di Mappadegat, KM2 dan Tuapejat.

Yuliwardi juga mengatakan, keladi tersebut biasanya di jemput setiap pagi ke kebun dan pengiriman keluar bisa mencapai 30 kilo setiap kali ada kapal yang masuk, dan setelah di panen, keladi tidak bisa didiamkan terlalu lama atau maksimal tiga hari usai di panen, karena akan membuatnya lembek atau rusak, kecuali telah di kupas dan di masukkan kedalam lemari pendingin akan bertahan cukup lama.

“Nantinya setiap ada kapal masuk, akan dikirim keluar yang masih mentah yang jumlahnya puluhan kilo dengah harga perikat atau dua buah sekitar 15 ribu,” ungkapnya.

Pengiriman biasanya tidak setiap hari, dikarenakan untuk kebutuhan di daerah masih tinggi, serta biaya transportasi keluar cukup mahal.

Saat ini sebagian masyarakat Kepulauan Mentawai mulai berangsur mengkonsumsi beras, namun keladi tersebut masih menjadi kebutuhan utama, seperti menjadikan sebagai lauk disaat memakan nasi.

Keladi yang tidak hanya diolah dengan cara di rebus, juga biasanya menjadi ragam kue, keripik dan lainnya.

” Keladi tersebut ada dua jenis yang selalu tersedia disini, diantaranya keladi roti dan palapa, serta jika dikonsumsi sangat baik untuk penderita diabetes karena rendah gula,” tambah Yuliwardi kepada topsatu.com.(rian).