Kampung Langgai Terisolir, Begini Kondisi Daerahnya

Wagub Sumbar, Nasrul Abit bercengkrama dengan pelajar di Kampung Langgai yang dikunjungi Rabu (15/7). Humas pemprov Sumbar

PESISIR SELATAN -Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit Datuak Malintang Panai menempuh jalan berbatuan yang berliku selama tiga jam menuju perkampungan Langgai Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka meninjau infrastruktur jalan, Rabu (15/7/2020).

Jalan sepanjang 29 kilometer yang ditempuh, baru delapan kilometer yang sudah teraspal menuju daerah terisolir itu. Dua jembatan gantung di sana juga sudah lapuk.

“Daerah ini terisolir karena persoalan infrastruktur jalan. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena penduduk sini yang rata-rata petani belum bisa membawa hasil kebun mereka keluar dengan mudah,” ujar Wagub Sumbar saat sampai di kampung Langgai.

Jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan membuat warga Langgai, kesulitan akses jalan. Mereka mengeluhkan kondisi jalan dan jembatan rusak, akibatnya produksi hasil gambir susah dibawa keluar untuk dipasarkan.

Warga berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan dan membenahi kondisi jembatan yang hingga kini sangat mengganggu hilir mudik masyarakat luas.

“Wabah corona menghentikan semua kegiatan yang berbentuk pembangunan fisik. Semuanya tertunda. Arahan Pak Gubernur, semua fokus pada penanganan dan penuntasan kasus corona di Sumbar,” ungkap Nasrul Abit.

Lebih lanjut dikatakannya, sejak awal tahun anggaran 2020 telah mulai dilakukan lelang pembangunan infrastruktur jalan. Bahkan telah dilakukan survei lapangan untuk dilakukan proses pelelangan.

“Namun, karena ada musibah virus corona mau tidak mau harus mementingkan penganan musibah dulu. Apa lagi musibah ini bukan musibah biasa, yang berhubungan dengan hidup masyarakat,” ucapnya.

“Mudah-mudahan kalau nanti sudah normal, progres akan kita lanjutkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumbar Fathol Bari mengatakan, sebenarnya pembangunan di daerah terisolir sudah mulai tahun kemaren. Di sana sudah ada terlihat abutment kerangka jembatan.

“Rencananya jembatan gantung itu akan kita ganti dengan jembatan rangka, namun karena vitus corona anggaran itu dialihkan penanganan Covid-19 di Sumbar,” sebut Fathol.

Kadis PUPR Sumbar berharap tahun berikutnya akan dianggarkan kembali dan ia menargetkan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan bisa terlaksana dan bisa digunakan oleh masyarakat Langgai.

“Mudah-mudahan akhir tahun 2021 pembangunan jembatan sudah selesai. Kemudian untuk jalan madih dalam pembahasan, namun kita tetap menganggarkannya,” jelasnya. rel