PAINAN – Sebanyak 182 orang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang ada di masing-masing nagari di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) agar dimanfaatkan oleh camat dan walinagari, utamanya untuk mendata keluarga miskin dan sangat miskin.
Soalnya menurut Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar kemarin di Painan, data-data keluarga miskin yang ada sekarang perlu diverifikasi dan divalidasi lagi.
“Ya, hingga kini masih ada protes dari masyarakat bahwa ada yang seharusnya dapat bantuan sosial, akan tetapi mereka tidak dapat, karena tak terdata” sebut Bupati Rusma Yul Anwar saat memimpin rapat koordinasi dan evaluasi data kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan di Painan kemarin.
Lebih lanjut Rusma Yul Anwar berharap validitas data menjadi kata kunci sehingga tidak ada yang luput. Hal ini hendaknya menjadi perhatian bersama dari instansi terkait. “Dari aturan main yang sudah ada bisa jadi pedoman dan harus patuhi,” tukunya.
Disebutkan, data terakhir, ada 2170 KK warga Kabupaten Pesisir Selatan yang masuk dalam kategori miskin ekstrim pada tahun 2023, namun diawal tahun 2024 terjadi penurunan signifikan, sehingga jumlahnya berkurang menjadi 800 KK.
“Betul validitas data menjadi kata kunci sehingga tidak ada yang luput. Hal ini hendaknya menjadi perhatian bersama dari instansi terkait. Kemudian data terakhir, ada 2170 KK warga Kabupaten Pesisir Selatan yang masuk dalam kategori miskin ekstrim pada tahun 2023, namun diawal tahun 2024 terjadi penurunan signifikan, sehingga jumlahnya berkurang menjadi 800 KK,” ucapnya.
Dikatakan, target nol persen penurunan angka kemiskinan ekstrim pada akhir 2024 menjadi time skedul, dan semuanya itu perlu dilakukan intervensi oleh perangkat daerah terkait, kata bupati lagi.
“Saat ini ada tiga kelas akumulasi indek kemiskinan yaitu sangat miskin, miskin dan rentan miskin. Dalam hal Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan terus melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah ini,” tutupnya. (son)
