Penyebabnya, rumah mereka yang berada di komplek tidak mengakomodir dapur yang menggunakan tungku kayu. Jika masih tetap dilakukan dikhawatirkan akan memicu kebakaran. Jika tidak tetangga-tetangga sebelah rumah akan komplen akibat asap yang dihasilkan.
“Bagaimana bisa makan, memasak aja tidak bisa,” ujar Siti.
Untuk itu, ibu-ibu rumah tangga itu berharap pihak terkait segera mencarikan solusi permasalahan tersebut. Pasalnya, jika berlangsung semakin lama, ditakutkan berdampak buruk pada kesehatan keluarga.
“Ini mungkin yang dikatakan musibah kehidupan. Adapun uang untuk belanja bahan makanan, tetapi tidak bisa dimasak karena minyak dan gas tidak ada. Makan mentah seperti orang luar negeri, rasanya jijik pula. Pening awak jadinya,” pungkas Sakia. (Hirval)
