Ini Jawaban Sekda Padang Panjang Atas Keluhan Buruknya Kualitas Beras Bantuan

Fraksi DKB DPRD Padang Panjang ketika memantau pembagian beras kepada warga terdampak covid-19. (Ist)

PADANG PANJANG -Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padang Panjang Sonny Budaya Putra mengungkapkan, beras yang dibagikan kepada masyarakat terdampak covid-19, Rabu (22/4) kemarin merupakan beras cadangan pemerintah yang diminta pemko setempat kepada Bulog.

Lantaran itu, jika ditemukan ada beras dengan kualitas buruk, Pemko Padang Panjang tidak bisa apa-apa. “Itu yang kita terima dari Bulog. Beras tersebut merupakan cadangan beras pemerintah,” kata Sonny ketika dikonfirmasi topsatu.com, Kamis (23/4).

Beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) yang disimpan Bulog, saat ini bukan hanya diberikan kepada Padang Panjang, tetapi juga kepada masing masing kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 100 ton.

Beras ini sebelumnya, dapat diambil bila suatu daerah mendapat situasi bencana alam. Dalam penanganan Covid-19 ini pemerintah pusat mengizinkan kabupaten/kota menyalurkannya.

Pada Rabu (22/4) kemarin, pemko setempat membagikan bantuan beras kepada warga terdampak covid-19. Ada 8500 ribu lebih warga yang menerima bantuan.

Pasca bantuan dibagikan, media sosial dibanjiri keluhan sejumlah warga penerima bantuan tentang kualitas beras yang buruk, kuning dan berkutu. Ada juga warga yang mengaku beras yang mereka terima tidak cukup 9 kg, sebagaimana yang dijanjikan pemko.

Bukan hanya masyarakat biasa, anggota DPRD Kota Padang Panjang dari Fraksi Demokrat Kebangkitan Bangsa (DKB) yang turun melakukan pemantauan di sejumlah kelurahan, juga mengaku menemukan masalah yang sama.

“Sedih lihat kondisi beras yang diterima sejumlah warga. Kalau akan dimasak, harus dicuci dulu berulang kali. Belum pernah kita melihat masyarakat Padang Panjang mengkonsumsi beras seperti ini,” kata Ketua Fraksi DKB, Puji Hastuti.

Sonny tidak menampik mungkin memang ada kualitas beras yang dibagikan tidak baik, namun tidak semuanya. Sebagian besar beras yang dibagikan sudah cukup baik, namun tentunya tidak mungkin sama dengan beras solok atau beras kualitas bagus lainnya.

Terkait keluhan adanya beras bantuan itu yang kurang dari 9 kg, Sonny punya jawabannya. “Sama sekali tidak ada unsur kesengajaan. Kalau memang kurang timbangannya, tolong didata nama dan alamatnya. Nanti kita susul dan cukupkan 9 kg,” katanya. (Jas)