Ragam  

Himpunan Pengelola Orgen Tunggal Lubuk Basung Tolak Musik DJ

Pengelola orgen tunggal yang tergabung dalam PRO Lubas menyatakan sikap menolak musik DJ di Lubuk Basung, Jumat (31/5). (mursyidi) 

LUBUK BASUNG – Himpunan pengelola orgen tunggal Lubuk Basung yang bergabung dalam Pro Lubas sepakat menolak adanya musik DJ di Lubuk Basung dan sekitarnya, karena dinilai cukup meresahkan masyarakat yang dipicu mendorong munculnya aktifitas maksiat seperti miras, narkoba, pornoaksi dan kehadiran LGBT.

“Akibat adanya musik Dj tersebut berdampak negatif dengan kehadiran musik orgen tunggal selama ini, “kata Ketua Pro Lubas An Jorgi, Jumat (31/5).

Antara musik orgen tunggal dengan DJ sangat jauh berbeda, khususnya dalam peralatan yang digunakan, hanya saja masih menggunakan sound system yang saat kegiatan berlangsung. Meski demikian, pihaknya lebih mendukung pelarangan musik DJ dibanding musik orgen tunggal.

“Kita berharap kepada pemerintah daerah, agar memperhatikan keprihatinan ini, dan tetap memberi ruang musik orgen tunggal menggunakan jadwal tampil hingga pukul 24.00 WIB, “katanya.

Seperti kelaziman, saat musik DJ berbunyi, maka secara otomatis mendorong penikmatnya melakukan aksi negatif seperti menggunakan minuman keras, narkoba, dan kehadiran LGBT.

Sedangkan musik orgen tunggal hanya sebatas penampilan musik biasa, seperti pop, dangdut dan lainnya.
Tambahan lagi, penampilan musik orgen tunggal lebih cenderung digunakan untuk pesta masyarakat dan lebih cenderung merupakan musik pendukung kegiatan tradisional di masyarakat dan tidak melibatkan masyarakat umum yang tidak membutuhkan adanya undangan untuk menghadiri pesta.

Kesepakatan ini akan disampaikan kepada pemerintah daerah dalam waktu dekat dan sekaligus menyampaikan beberapa usulan terkait dengan organ tunggal dan permasalahannya selama ini. (mursyidi)