Hari ke-11, Pencarian Korban Gempa Malampah Dihentikan

Komandan Komando Satgas tanggap darurat bencana gempa, Letkol. Kav. Hery Bakty didampingi Bupati Pasaman, H. Benny Utama, Kapolres Pasaman, AKBP. Fahmi Reza, BNPB Gatot dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman, Mara Ondak saat konferensi pers.(Hendra)

MALAMPAH – Di hari kesebelas pacsa bencana gempa bumi di Pasaman, Satuan Tugas (Satgas) Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Kabupaten Pasaman menggelar konferensi pers bersama awak media di Media Center kantor camat Tigo Nagari, Senin(7/3).

Konferensi Pers dipimpin Komandan Komando Satgas tanggap darurat bencana gempa bumi Pasaman, Dandim 0305/ Pasaman Letkol. Kav. Hery Bakty didampingi Bupati Pasaman, H. Benny Utama, Kapolres Pasaman, AKBP. Fahmi Reza, BNPB Gatot dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pasaman, Mara Ondak.

“Pencarian terhadap empat orang korban gempa, galodo dan banjir bandang Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari dihentikan, jadi kondisi terkini korban jiwa meninggal dunia sebanyak 14 orang, sebelumnya hanya 10 orang”ungkap Dandim Pasaman Letkol. Kav. Hery Bakty.

Diterangkan, sebetulnya pencarian terhadap korban yang hilang menurut SOP hanya tujuh hari, namun karena permintaan masyarakat dan Pemkab Pasaman, maka ditambah tiga hari lagi menjadi sepuluh hari. Kerja keras tim Basarnas, TNI dan Polisi sampai hari kesepuluh sejak perpanjang belum juga berhasil untuk itulah pada hari kesebelas ini dihentikan pencarian.

“Korban luka berat 6 orang dan luka ringan 69 orang, total pengungsi 5207 orang, yang terdiri 3021 jiwa di 11 posko pengungsi dan 2186 jiwa pengungsi yang membuat tenda didepan rumahnya”terang Dandim.

Kemudian lanjut Dandim, rumah yang rusak sebanyak 1816 unit dengan rincian terdiri rusak berat/hancur 498 unit, rusak sedang 425 unit dan rusak ringan 893 unit.

Sedangkan,Kerusakan sekolah yang rusak sebanyak 32 unit dengan rincian Paud 7 unit, SD 21 unit dan SMP 4 unit.(Hendra)