Gubernur Mahyeldi : Pertumbuhan Tenaga Kerja Petani Tahun 2020 Meningkat

Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat presentasi di sebuah televisi nasional. Ist

” Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2020 di Kota Padang, Kab. Agm dan Kab. Padang Pariaman. Komoditi yang disediakan adalah bahan pokok dan produk olahan pangan,” kayanya

Mahyeldi juga tambahkan, Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT). Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan sistem perdagangan yang baik melalui transparansi mekanisme penentuan harga dan menciptakan insentif bagi peningkatan mutu dan pendapatan petani produsen

“Metode pasar lelang yang digunakan adalah secara forward dan online, Komoditi yang dilelang : Produk Makanan Ringan dan komoditi unggulan sumbar
Mitra Kerjasama PT. Grafika Jaya Sumbar (BUMD Pemprov.Sumbar)”, katanya.

Kemudian Subsidi Pangan Murah, Subsidi bahan pangan murah dilakukan memberikan subsidi sebsar 50% per paket bahan pangan. Pemesanan bahan pangan dengan Sistem Online di TTIC bekerjasama dengan ojek online (GoJek) untuk distribusi pangan

Begitu juga dengan Bantuan Bahan Baku Penolong Untuk IKM Makanan Sudah dilaksanakan untuk yang kedua kalinya.
Komoditi : Bahan Baku Makanan (Minyak goreng, tepung, gula, mentega), Lokasi : 5 Klaster Industri di Sumbar

Ada juga Tuan O (Toko Untuk Jualan Online), Memfasilitasi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dengan memanfaatkan marketplace /pasar online dan sekaligus penyesuain diri diera New Normal akibat wabah Covid19 (menghindari penyebaran Covid-19 dengan mengurangi interaksi langsung antara penjual dan pembeli). Mulai beroperasi sejak tanggal 1 April 2020, Terdapat 2500 toko online UMKM yang terdaftar di Bajojo.id dan Kegiatan selama ramadhan pada masa pandemi : Bazar Online (BON RAMA 1441 H) pada market place Bajojo.id.

Untuk menambah ekonomi masyarakat juga Kegiatan Padat Karya Tanaman Pangan dan Hortikultura antara lain, kegiatan Rehab Jaringan Irigasi, embung dan perpompaan. Lokasi 19 Kab/Kota se –Sumatera Barat, Dananya masuk ke rekening kelompok, dengan pelaksanaan secara partisipatif oleh petani sendiri, 30% dari anggaran merupakan upah tenaga kerja dengan pola padat karya.

Mahyeldi juga sampaikan, rencana pengembangan program kedepan tidak terlepas dari visi pemerintah Sumatera Barat yaitu “Terwujudnya Sumatera Barat Madani yang unggul dan berkelanjutan” . Hal ini didukung dengan misi ke-3 yaitu “ Meningkatkan nilai tambah dan produktifitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dan misi ke-4 “ Meningkatkan usaha perdagangan dan industry kecil/menengah serta ekonomi berbasis local.

Beberapa program unggulan untuk mencapai misi tersebut adalah :
1) Meningkatkan pendapatan petani & nelayan serta mengalokasikan 10 % anggaran pemerintah provinsi untuk sektor pertanian.
2) Mewujudkan Sumatera Barat sebagai salah satu lumbung padi dan jagung serta mandiri beberapa komoditas ternak.
3) Memperbaiki tata kelola BUMD dan mendirikan BUMD profesional di bidang pertanian
4) Mencetak 100 ribu millennial entrepreneur dan women entrepreneur serta pelaku ekonomi kreatif
5) Meningkatkan akses keuangan perbankan dan non perbankan bagi UMKM dan pengusaha pemula
6) Meningkatkan keahlian dan keterampilan bagi pelaku UMKM dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan bisnis dan perdagangan digital.
(Biro Adpim Setdaprov Sumbar)