Gandeng Shopee, IIBF Virtual 2020 Siap Digelar

Terkait pilihan kepada Shopee sebagai official marketplace IIBF 2020, Arys mengemukakan, “Panitia IIBF 2020 menggandeng Shopee karena pilihan dari peserta sendiri, yang kami berikan
kuesioner sebelum kami tetapkan bekerjasama secara eksklusif.”

Radityo Triatmojo, Head of Public Policy & Government Relations Shopee Indonesia
mengatakan, “Setiap tahunnya IIBF merupakan salah satu acara yang ditunggu oleh masyarakat khususnya bagi para pecinta buku. Kami senang sekali dapat bekerja sama dengan Ikapi dalam
menghadirkan IIBF Edisi Virtual 2020 secara eksklusif melalui aplikasi Shopee.”

Ia menambahkan, di tengah pandemi saat ini di mana masyarakat dihadapkan dengan keterbatasan mobilitas, Shopee sebagai perusahaan berbasis teknologi berupaya untuk menghadirkan solusi dengan menjadi perpanjangan tangan agar pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai rangkaian pilihan produk buku dari ragam kategori dan tetap merasakan kemeriahan IIBF tanpa harus keluar rumah.

“Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan penawaran terbaik bagi pengguna serta dapat menjadi wadah dan alternatif bagi mitra brand dan mitra penjual untuk memperkuat strategi pemasaran dan memperluas jangkauan bersama Shopee,” ujar Radityo.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Selliane Halia Ishak mengatakan, sejak tahun 2017 – saat itu Bekraf dan sekarang Kemenparekraf/Baparekraf selalu mendukung IIBF.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 tahun ini, maka dukungan yang dapat kami berikan adalah menyediakan tempat pameran virtual, sehingga dapat berinteraksi dan bertransaksi tanpa kontak fisik sama sekali. Dengan demikian, IIBF tahun 2020 secara virtual dapat berlangsung tanpa terhambat batas ruang dan waktu.

”Dukungan infrastruktur digital pada IIBF 2020 berupa pameran virtual adalah upaya mendorong Indonesia terus bergerak di tengah pandemi seperti negara lain yaitu Thailand, Vietnam dan Italia yang telah mengemas pameran buku mereka menggunakan format daring,” kata Selliane.

Ia menambahkan, pemanfaatan infrastruktur digital pada IIBF 2020 diharapkan mampu memantik kreativitas pelaku ekraf subsektor penerbitan dalam mengikuti perkembangan pasar tanpa terlalu banyak mengurangi esensi “fisik” yang telah lama melekat pada penerbitan.

“Dengan tetap diselenggarakannya IIBF tahun ini dan dengan memenuhi standard protokol kesehatan yang ada, kami berharap di tengah pandemi ini dapat mendorong kalangan penerbit dan pelaku industri kreatif lainnya terus berkarya,” ujarnya.(*/benk)