Didatangi Walikota Warkel Ini Mendadak Sepi Pengunjung

Payakumbuh – Dua unit warung Kopi yang juga berubah menjadi Warung Kelambu (Warkel) selama bulan suci Ramadhan ini, mendadak sepi saat didatangi Walikota Payakumbuh Rida Ananda, didampingi Ketua harian dan Anggota Tim Penegak Peraturan Daerah (Perda) Kota Payakumbuh, yang tergabung dalam Tim 7, Selasa (11/4), sekitar pukul 11.00 WIB.

Padahal pada hari-hari sebelumnya, juga pada jam tersebut dua warung Kopi (Bintang Timur) di Lundang, Kelurahan Parit Rantang dan warung Kopi (Kobeng) itu, ramai dipenuhi puluhan pengunjung dari berbagai tempat di Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Mereka yang datang untuk sekedar minum ataupun makan siang. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya kendaraan yang terparkir rapi di depan kedai kopi, hingga ke samping arah lapangan basket.

Sepinya dua kedai kopi itu saat dikunjungi walikota dan Tim 7 untuk melakukan Razia diduga telah bocor. Sebab tak terlihat barisan kendaraan yang biasanya terparkir rapi disitu. Bahkan didalam kedai Kopi Bintang Timur itu kursi tersusun rapi, terkesan seperti tidak ada buka karena umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Walikota Payakumbuh Rida Ananda, kepada wartawan, mengatakan, kegiatan razia yang dilakukan ini adalah untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat, yang mengaku resah dengan tetap berjualannya kedai kopi pada siang hari selama Ramadhan ini. “Iya, kita menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang mengaku resah dengan tetap berjualannya kedai kopi pada siang hari selama Ramadhan. Dari hasil razia yang dilakukan tidak didapati adanya warung kopi yang buka maupun pengunjung yang tengah minum kopi ataupun makan siang,” ujarnya, didampingi Ketua Harian Tim 7 Kota Payakumbuh Doni Prayuda dan Pasi Intel Kodim 0306/50 Kota, Lettu. Inf. Yos Elza Rony, di sela-sela razia itu.

Kepada pemilik warung kelambu itu, walikota dan Ketua Harian Tim 7 yang juga Kasat Pol-PP Payakumbuh, mengingatkan untuk tidak lagi berjualan di siang hari bulan Ramadhan. Meski tidak melakukan penyitaan terhadap dagangan dan alat-alat makan, namun si pemilik warung diberi peringatan keras.

Sekedar diketahui, beberapa tahun sebelumnya razia serupa rutin digelar Tim 7 Kota Payakumbuh. Meski di depan pintu masuk pemilik warung kopi telah memasang tulisan khusus “non muslim”, namun saat dirazia tetap didapati banyak pengunjung di warkel tersebut. 207