Dibuka Pj Walikota Payakumbuh, Roadshow Bus KPK 2023 Dimulai 

Meskipun sempat diguyur hujan, Roadshow Bus KPK 2023 di Kota Payakumbuh dengan mengusung tema "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" dibuka Pj Walikota Payakumbuh, Jasman.

PAYAKUMBUH – Meskipun sempat diguyur hujan, Roadshow Bus KPK 2023 di Kota Payakumbuh dengan mengusung tema “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” dibuka Pj Walikota Payakumbuh, Jasman.

Roadshow yang digelar perdana, Jumat (06/10/2023) berlangsung dengan meriah. Hal ini terlihat dari keantusiasan peserta roadshow yang sudah memenuhi lobby kantor wali kota sejak pukul 8.00 WIB.

Rangkaian kegiatan Roadshow dimulai dengan acara sosialisasi Antikorupsi dengan menghadirkan peserta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kota Payakumbuh yang terdiri dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kesehatan dan Pegawai Kelurahan serta ratusan siswa/siswi SD, SMP dan SMA hingga perguruan tinggi. Sosialisasi juga diisi dengan pengenalan Bus KPK, quiz dan game kepada siswa/siswi SD, SMP dan SMA serta pembagian Doorprize.

Dalam sambutan acara pembukaan sosialisasi Anti korupsi, Jasman, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap acara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Keantusiasan peserta yang hadir pada hari ini, telah menjadi bukti bahwa kami sangat mendukung kegiatan Roadshow Bus KPK anti korupsi ini,” ucap Jasman.

Jasman juga menyampaikan bahwa pemerintah Kota Payakumbuh telah berkomitmen untuk mewujudkan Good Governance dan Clean Government yakni tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

“Good Governance dan Clean Government ini kami realisasikan dengan mendirikan Mall Pelayanan Publik dan membentuk posko satgas pungutan liar (pungli) sebagai bagian untuk meningkatkan pencegahan tindakan antikorupsi dan sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah daerah dengan aparat pencegahan korupsi,” lanjut Jasman.

Dian Novianthi, selaku Direktur Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi dalam paparannya sebagai narasumber menyampaikan bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia mendapati score yang cukup rendah, yakni 34 dari 100. Berdasarkan data tersebut, merupakan sinyal bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki untuk menjadikan Indonesia terhindar dari praktek-praktek korupsi.

“Jadi hal yang menyebabkan score IPK Indonesia menjadi rendah adalah dengan adanya tindakan suap menyuap dan gratifikasi dalam kegiatan politik “, kata Dian.

Menyikap hal ini, KPK berupaya untuk menekan angka korupsi di Indonesia melalui strategi pemberantasan korupsi yang disebut Trisula.

“Jadi Trisula merupakan kegiatan pencegahan, pendidikan dan penindakan terhadap tindakan korupsi,” jelas Dian. (bl)