“Ini masih tahap awal. Ujicoba dan sosialisasi kepada masyarakat. Nanti akan kita kembangkan dengan baik. Tentu saja dengan beberapa aturan, misalnya tidak mengganggu pelestarian alam, tidak pula merusak nilai-nilai agama, adat, dan budaya yang dianut masyarakat setempat,” kata wabup.
Walinagari Salimpauang Marjohan menjelaskan, pihaknya sudah membangun beberapa fasilitas pendukung, di antaranya pengecoran jalan menuju lokasi pada 2019 lalu, menggunakan dana bersumber dari APBD Tanah Datar.
Sebenarnya, kata walinagari, tahun 2020 ini juga sudah dialokasikan anggaran untuk membenahi lokasi menggunakan dana nagari, tetapi terpaksa ditunda karena pencegahan Virus Corona penyebab penyakit Covid-19 membutuhkan anggaran yang lebih besar.
Masriwal, salah seorang pengelola Bukik Gadang menyebut, pengembangan panorama Bukik Gadang sudah mulai dirintis sejak enam tahun silam. Kini, kawasan wisata itu sudah semakin menarik hati, seiring dengan suksesnya uji terbang olahraga paralayang.(mus)
