Ragam  

Dam, Rp300 Miliar untuk 23 Negara

Laporan Khairul Jasmi dari Tanah Suci

Pasar ternak Kakiyah, Makkah pada Sabtu (4/8) penuh sesak. Kambing saja nyaris sesayup mata memandang. Ternak itu didatangkan dari Somalia, Somaliland, Nigeria, Afrika Selatan, Sudan dan sejumlah negara lainnya.

Sebelum musim haji kambing tadi di karantina, antara lain di Pelabuhan Berbera, Laut Merah. Kota di wilayah Saxiil, Somaliland itu sedang sibuk-sibuknya. Kambing diseberangkan menuju Jeddah. Sebanyak 33 dokter hewan dan para stafnya yang ratusan orang akan memeriksa kambing tersebut. Setelah lolos baru dikirim ke Makkah.

Begitulah Sabtu pekan lalu, jemaah dari KBIH Nur Zikrillah meninggalkan Hotek Alkiswah dengan beberapa bus. Setelah melewati sejumlah jembatan layang, bus masuk Kuday Ajyad Tunnels, dua terowongan di bukit batu. Di ujung sana, pembangunan sedang menggeliat. Saya iseng berpikir,

“Semennya dari manakah? Jika di Saudi maka dipastikan natural gypsumnya didatangkan dari Oman.

Terlihat bukit cadas digali, bangunan baru berdiri. Kawasan Kuday ini ramai rupanya. Bus kemudian berhenti di pasar kambing Al- Kakiyah.

Kontan saja pedagang kambing menghadang saya. Untung ada Prof Masnal yang fasih berbahasa Arab. Melihat pedagang kambing tinggi badagok dengan ladiang tajam di tangannya, ngeri juga saya.

“Sudan…Sudan,” katanya menjawab Masnal. Tak lama kemudian kami masuk bangunan lapang, tempat kambing dam disembelih satu demi satu. Sebelum landiang mengkilat setajam pisau cukur itu bekerja, nama peserta dipanggil. Sekejap saja.

Dam Itu

Dam adalah denda. Keseluruhan 221 jemaah Indonesia, wajib bayar dam karena mereka melaksanakan haji tamattuak, yakni menjalankan ibadah umrah sebelum haji. Saya dan kawan-kawan membayar 350 riyal atau sekitar Rp1,4 juta/orang. Untuk 221 ribu orang, uangnya sekitar Rp300 miliar. Daging kambing dam itu, dikirim ke 23 negara Islam. Indonesia pun berminat menerima kiriman. Sebagian jemaah membayar dam melalui Bank AlRajhi atau Bank Pembangunan Islam yang ATM ditemukan di banyak tempat itu.

Untuk keperluan dam itu, Saudi membeli kambing ke Afrika. Dikirim melalui beberapa pelabuhan di Laut Merah yang dijepit Jazirah Arab dan Afrika itu. Antara lain kambing dikirim dari Pelabuhan Pelabuhan Berbera di Somaliland. Kapal pembawa kambing itu menggerjaji Laut Merah untuk merapat di Teluk Aden, lalu masuk ke Jeddah. Dokter hewan akan memeriksa semua kambing yang didatangkan 61.000 eksportir itu. Setelah selesai dibawa ke Makkah.