Bisnis Usaha Syariah BTN, Cikal Bakal Bank Umum Syariah Besar di Indonesia

Hendri Nova
Wartawan Singgalang

Peluang Bisnis Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menjadi Menjadi Bank Umum Syariah Besar di Indonesia di masa datang terbuka lebar, seiring dengan meningkatnya kelas menengah Muslim di Indonesia.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, pada Seminar Nasional UIN Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (11/12/2021), di 2025 kelas menengah Muslim akan terus bertumbuh. Dari data yang ditampilkan, kelas menengah di Indonesia pada 2025 mencapai 57,6 persen, dari jumlah populasi umat muslim di Indonesia sekitar 241,7 juta orang pada 2022 atau setara 87 persen, dari jumlah penduduk secara nasional.

Sementara dari data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menurut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto, seperti dikutip dari Kompas.com menyebutkan, belanja umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal pada 2025 diperkirakan naik sekitar 14,96 persen menjadi 281,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp4.267 triliun (kurs Rp 15.155 per dollar AS).

Sementara potensi nilai industri halal di Indonesia, diperkirakan mencapai 135 miliar dollar AS atau setara Rp1.958 triliun, berdasarkan Indonesia Halal Market Report (2021-2022).

Dari jumlah ini, masyarakat Muslim tentu akan membelanjakan sebagian besar uangnya, untuk membeli rumah yang nyaman bagi keluarganya. Seiring dengan semangat menjauhi riba, masyarakat Muslim tentu membutuhkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) secara syariah yang tentunya bisa menjadi pasar potensial bagi Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengatakan BTN memang berkomitmen untuk memperkuat bisnis syariah. Jika nanti BTN Syariah spin off dari UUS jadi BUS, BTN telah menyiapkan rencana bisnisnya. Di antara rencana bisnis bank umum syariah baru itu adalah, agresivitas menyasar pasar KPR syariah.

Selama ini, BTN memang identik dengan bisnis KPR. Bank milik negara itu dikenal masyarakat luas sebagai bank spesialis penyalur pembiayaan perumahan, di dalam ingatan terdalam rakyat Indonesia.

Nixon mengatakan dengan spin off, bank umum syariah nantinya akan menjadi ‘mesin’ pertumbuhan yang sangat menjanjikan di segmen konsumen syariah. Apalagi, menurutnya potensi KPR syariah sedang tumbuh tinggi di Indonesia.

“Saat ini bisnis KPR syariah itu besar, 20-30% akad KPR sekarang itu mintanya syariah,” imbuh Nixon di Kantor Kementerian BUMN, pada awal tahun ini (3/1/2024).

Sebelumnya, dia juga menyatakan bahwa minat masyarakat Indonesia untuk membeli rumah melalui skema pembiayaan syariah semakin besar.

“Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan muslim yang merupakan basis nasabah yang kuat, untuk bisnis pembiayaan perumahan dengan skema syariah. Kami optimistis BTN Syariah memiliki ruang besar untuk terus bertumbuh besar sehingga dapat melayani kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat Indonesia,” kata Nixon dalam keterangan tertulis pada akhir tahun lalu (27/11/2023).